Denpasar (ANTARA News) - Sekitar 240 karya kartun dalam berbagai bentuk dan ukuran sentuhan tangan terampil GM Sudarta, kartunis Harian Kompas mampu menarik perhatian para pencinta seni dan seniman kanvas di Pulau Dewata.
Pameran 40 tahun Oom Pasikom di Danes Art Veranda Denpasar mendapat perhatian besar para pengunjung yang dibuka untuk umum mulai Jumat yang akan berlangsung selama sepuluh hari hingga 28 Oktober mendatang.
Budayawan asal Perancis, Jean Cauteu yang sudah puluhan tahun menetap di Bali sebagai pengamat seni dan telah menghasilkan puluhan buku tentang seni budaya dan kehidupan sosial kemasyarakatan mengaku sangat iri atas karya-karya yang dihasilkan GM Sudarta.
"Karya-karyanya sangat bermutu, sarat dengan kritik sosial, yang khas dan humor," ujar Jean Cauteu yang dipercaya membuka pameran tersebut yang dihadiri sejumlah seniman antara lain I Made Wianta yang selama ini sukses menggelar pameran di berbagai negara di belahan dunia.
Karya-karya yang dipajangkan GM Sudarta itu juga mendapat perhatian dari para ilmuwan antara lain Prof Dr Adnyana Manuaba, para seniman, mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan para pencinta seni di Pulau Dewata.
Bali sengaja dipilih sebagai tempat penyelenggaraan pameran, mengingat Pulau Dewata sebagai daerah "internasional" yang banyak dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.
GM Sudarta sangat konsisten dalam berkarya, dan setiap karya seninya selalu dinanti-nantikan kan oleh banyak orang, karena pesannya selalu tepat.
Karikaturnya tidak hanya membuat orang tersenyum untuk kemudian membenarkan, tetapi juga membuat orang yang menjadi sasarannya pun ikut tersenyum, meski kecut.
Selama 40 tahun, Oom Pasikom menyindir, mengkritik dan mengolok-ngolok banyak orang, banyak pihak tanpa mempermalukan dan menyakiti hati mereka yang menjadi sasarannya, walaupun harus tersenyum kecut.
GM Sudarta sesungguhnya yang difoto adalah perjalanan tragedi seseorang di Indonesia, mancanegara dan rentetan tragedi bangsa Indonesia. Ia telah menorehkan nama dan karya yang gemilang dan membuatnya sah menerima penghargaan "Life Time Achievement Award".(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007