Jakarta (ANTARA) - Dalam lawatannya ke Paris, Prancis, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berkunjung ke tiga restoran mitra resmi Co-Branding Wonderful Indonesia yakni Restauran Djakarta-Bali, Restauran Borneo a Paris, dan 12 Rue de Vaugirard.
Menpar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, seusai mencicipi beberapa menu di tiga restoran tersebut mengaku sangat puas karena lima ikon kuliner Indonesia disajikan di restoran-restoran tersebut yakni soto, sate, nasi goreng, gado-gado, dan rendang dengan rasa yang sudah sangat Indonesia.
“Saya bangga! Ada orang Indonesia yang gigih, bermental kuat, berani menjadi entrepreneur di Kota Paris dengan membuka restoran masakan dan melestarikan kuliner Indonesia. Melampaui masa-masa sulit di tahun pertama, dan akhirnya berlaba di tahun kedua,” kata Menpar.
Dia juga menjelaskan diplomasi makanan, dengan sensasi rasa khas, itu bisa menjadi daya penarik yang kuat dalam promosi pariwisata Indonesia.
“Portofolio bisnis pariwisata kita, 60 persen orang datang karena faktor budaya. Dari 60 persen itu, 45 persen uangnya digunakan untuk kuliner dan belanja. Karena itu, mencicipi masakan Indonesia itu bisa menjadi teaser atau promosi pembuka sebelum mereka terbang ke Indonesia,” ujarnya.
Kedua, menurut Menpar, peranan restoran yang dikelola oleh para diaspora itu juga penting.
“Dari sisi customers-nya, 95 persen bahkan lebih, yang datang ke restoran Indonesia itu adalah orang Prancis. Hanya 2-5 persen saja yang orang Indonesia atau ASEAN. Ini pas dengan sasaran market wisman Eropa,” katanya.
Bukan hanya nilai transaksi dari saat mereka yang datang ke restoran, tetapi juga dari media value yang didapat dari interaksi di media sosial dan website onlinenya. Karena postingan yang dibuat oleh para tamu atau sering disebut "user generated contents" itu lebih dipercaya netizen daripada informasi resmi dari restorannya.
“Testimoni positif mereka akan sangat kuat menyebar, dan mempengaruhi netizen lain untuk datang dan mencicipi makanan,” ujar Menpar.
Ketiga, dia dekorasi, interior dan eksteriornya sekaligus digunakan untuk memperkenalkan Wonderful Indonesia. Minimal semacam papan neon, yang bisa dibranding bersama. Lalu nuansa etnik Indonesia yang khas dan saat masuk sudah serasa berada dalam ambience Indonesia. Misalnya Bali, Jawa, Lombok, Labuan Bajo, Danau Toba, Borneo, dan sebagainya.
“Tinggal diperkuat branding Wonderful Indonesia yang juga sudah mendunia dan semakin kuat. Brand itu memiliki value, dan ketika brand itu dikoneksi, maka akan mengangkat keduanya. Pemerintah akan membantu agar restoran masakan Indonesia di Paris ini untuk semakin maju,” kata Menpar.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019