Solo (ANTARA) - Harga komoditas bawang putih di pasar tradisional Kota Solo terus mengalami kenaikan mengakibatkan pembelian konsumen menurun dan pendapatan pedagang ikut turun.
"Saat ini harga bawang putih Rp37.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp24.000/kg," kata salah satu pedagang Nika di Pasar Legi Solo, Selasa.
Ia mengatakan kenaikan harga tersebut sudah mulai sejak satu bulan lalu di tingkat distributor dan terjadi secara bertahap.
"Mulai dari Rp24.000/kg, kemudian naik jadi Rp27.000/kg, naik lagi Rp29.000/kg, kemudian Rp32.000/kg, dan sekarang Rp37.000/kg," katanya.
Pedagang lain, Sri Maryati mengatakan akibat kenaikan harga tersebut daya beli masyarakat mengalami penurunan. Akibatnya, konsumen mengurangi volume pembelian. "Misalnya biasanya beli 10 kg, sejak ada kenaikan harga itu belinya hanya 5 kg. Turunnya sampai 50 persen," katanya.
Ia mengatakan kenaikan harga terjadi di tingkat distributor sehingga para pedagang akhirnya menyesuaikan.
Sementara itu, pedagang makanan Surati mengakui kenaikan harga bawang putih tersebut cukup berdampak bagi pendapatannya mengingat harga makanan yang dijualnya tidak naik.
"Biasanya saya beli bawang putih setengah kilogram harganya Rp20.000, sekarang Rp40.000. Lumayan juga kenaikannya," kata pedagang ayam geprek ini.
Meski demikian, ia enggan menaikkan harga jual karena tidak ingin kehilangan pelanggan. Bahkan, menurut dia kenaikan dan penurunan harga bumbu makanan biasa terjadi.
"Paling ini hanya sementara, jadi tidak mungkin kalau sekarang saya langsung naikkan harga. Apalagi pelanggan saya banyak yang beli lewat ojek online, biasanya kan pembeli bisa membandingkan harga," katanya.***1***
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019