Bandung (ANTARA News) - Hujan deras mengguyur kawasan Jalur Nagreg Kabupaten Bandung, Jumat petang, sehingga mengghambat perjalanan para pemudik yang tengah melaju dengan sepeda motor. Guyuran hujan yang berlangsung sekitar 30 menit itu memaksa para pemudik yang tengah melaju menuju Kota Bandung dan Jabotabek itu berhenti dan berteduh di warung-warung atau rumah di sepanjang jalur Nagreg itu. Beberapa pengendara sepeda motor yang memaksa memacu kendaraanya basah kuyup, akhirnya menyerah dan berhenti untuk berteduh. Hujan deras yang mengguyur kawasan tanjakan terjal Nagreg itu juga mengakibatkan terputusnya aliran listrik di wilayah itu sekitar 15 menit. Akibatnya lampu penerangan dan telepon di sana mati. "Hujannya deras sekali, sejak awal penghujan, baru kali ini hujan cukup deras di kawasan Nagreg," kata Danny salah seorang warga di Pamucatan, Nagreg. Kendaraan yang melaju baik yang menuju ke arah Bandung, serta dari Bandung menuju ke arah Tasikmalaya/Garut terpaksa berjalan `merayap` di tengah hujan deras. Sementara itu, puluhan petugas Polantas yang bertugas di kawasan Nagreg tetap bertugas mengatur lalu lintas dengan balutan jas hujan. Kendaraan yang bergerak pelan, mengakibatkan iring-iringan kendaraan cukup padat di tanjakan Nagreg hingga ke perlintasan KA Pamucatan. Sebelumnya, hujan juga mengguyur jalur mudik di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung pada pukul 14.00 WIB. Seperti halnya di Nagreg, para pemudik yang menggunakan sepeda motor terpaksa berhenti di sepanjang jalan Soekarno Hatta untuk menunggu hujan reda. Sebagian pengendara memaksa melaju dengan menggunakan jas hujan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007