Jadi civil society itu kebanyakan belum menentukan pilihannya di Pilpres nanti, kenapa demikian, ini karena mereka tidak suka kebijakan ekonomi Pak Joko Widodo. Dan di sisi lain mereka itu dalam tanda kutip takut sama Pak Prabowo, khawatir otoriter,
Bandung (ANTARA) - Ekonom Rizal Ramli memprediksi para civil society (masyarakat madani) belum menentukan pilihannya di Pemilu Presiden 2019 karena masih merasa ragu dengan komitmen atau kebijakan kedua pasangan capres cawapres terhadap berbagai sektor kehidupan.
"Jadi civil society itu kebanyakan belum menentukan pilihannya di Pilpres nanti, kenapa demikian, ini karena mereka tidak suka kebijakan ekonomi Pak Joko Widodo. Dan di sisi lain mereka itu dalam tanda kutip takut sama Pak Prabowo, khawatir otoriter, tidak demokratis," kata Rizal Ramli pada dialog kebangsaan bertema "Peran Civil Society Dalam Pemilihan Presiden 2019" di Kota Bandung, Selasa.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI tersebut mengatakan civil society di Indonesia menjadi penentu kemenangan satu di antara pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres yang akan dilaksanakan pada 7 April 2019.
Menurut dia, jumlah civil society di Indonesia saat ini mencapai sekitar 20 persen dari jumlah calon pemilih di Pemilu 2018.
"Civil society itu adalah mereka-mereka yang memainkan perankan penting, dulu mantan-mantan aktivis, orang-orang di NGO (LSM) , aktivis lingkungan dan lain-lain. Dan mayoritas dari mereka belum menentukan pilihan untuk Pilpres 2019, jadi masuk ke dalam swing votter," ucapnya.
Oleh karena itu, untuk menguji tanggapan civil society terkait Pilpres 2019, dia melakukan pengujia kecil-kecilan kepada dua pasang calon presiden dan wakil presiden, yakni memberikan tantangan apakah dari kedua pasangan calon tersebut bila terpilih berani untuk merevisi UU ITE.
Lebih lanjut Rizal Ramli mengapresiasi diiselenggarakan The Activists Center for Transformation, Innovation and Cultural Studies (TACTICS) yang bertujuan menilai bagaimana dan sejauh mana peran dan hak-hak civil society dalam pemilihan presiden untuk mewujudkan keadilan sosial dan kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Selain Rizal Ramliz, Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle, Dr Syahganda Nainggolan, dan Iman Haris, aktivis pemuda yang telah aktif bergerak mendampingi masyarakat di tataran akar rumput juga hadir sebagai pembicara pada acara tersebut.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019