Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Suharsono menekankan aparat Satuan Polisi Pamong Praja harus selalu meningkatkan citra positif dalam menjalankan tugas yang bersinggungan dengan masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Bupati Bantul dalam acara Sarasehan HUT ke-69 Satpol PP dan HUT ke-57 Satinmas dengan tema 'Kita Tingkatkan Peran Trantibum Linmas melalui Optimalisasi Peran Satpol PP dan Satlinmas Guna Mensukseskan Pemilu Serentak 2019' di Bantul, Selasa.

"Saya tekankan kepada setiap anggota Satpol PP harus meningkatkan citra positif dalam menjalankan tugas, hal ini penting karena masyarakat sangat mendambakan kinerja Satpol PP yang arif, peduli, tulus, dan humanis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Menurut Bupati, sekarang masyarakat sudah cerdas, sehingga walaupun Satpol PP dan Satlinmas sebagai aparat keamanan, dalam bekerja harus sesuai aturan jangan sampai terbawa emosi, apalagi memukul atau tindakan fisik lainnya.

"Karena bisa berimbas tidak baik bagi kesatuan. Utamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam menegakkan peraturan daerah, dengan demikian citra atau kesan anggota Satpol PP yang humanis, profesional dan berwibawa terwujud," katanya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengatakan, atas nama Pemkab Bantul mengapresiasi kiprah Satpol PP dan Satlinmas yang secara nyata telah membantu menegakkan dan menciptakan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) di wilayah Bantul.

"Terkait dengan tugas yang berat, anggota Satpol PP dan Satlinmas dituntut kesiapan fisik dan mental, untuk itu pelatihan fisik harus kontinyu dilakukan dan pemenuhan nutrisi harus tercukupi dengan baik," katanya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Tutung Sulaksono mengatakan, tantangan yang dihadapi Satpol PP saat ini sangat berat, sebab dalam upaya memelihara ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat, seringkali berhadapan dengan kendala dan reaktif masyarakat dalam melaksanakan tugas.

"Citra Satpol PP sering negatif akibat benturan-benturan yang kadang sulit untuk dihindari dalam pelaksanaan tugasnya, di mana citra negatif bisa timbul karena kelemahan internal organisasi, maupun persepsi masyarakat yang terlanjur terbangun," katanya.

Ia mengatakan, menyikapi citra negatif dari masyarakat, perlu upaya nyata dan sistematis untuk melakukan perubahan organisasi, yang akan berdampak munculnya kepercayaan dari publik. Ada dua hal yang harus dilakukan secara simultan yakni, pembangunan kelembagaan dan citra positif Satpol PP.

"Pembentukan citra positif harus dilakukan secara bersamaan dengan pembangunan kelembagaan melalui media, baik media cetak, online, maupun media sosial. Pelaksanaan program Satpol PP perlu diliput dengan menonjolkan karakter yang humanis, profesional dan berwibawa," katanya.

Baca juga: Pelajar membolos sekolah diberi pembinaan Satpol PP
Baca juga: Mendagri tegaskan satpol PP jangan utamakan kekerasan
Baca juga: Anies ingin Satpol PP tonjolkan adab baik

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019