Kalau pulang ke rumah kami di Kampung Sama, itu sudah tidak mungkin. Jadi masyarakat yang saat ini mengungsi sudah tidak mau kembali dan berharap bisa di relokasi

Mamuju (ANTARA) - Para pengungsi yang mendirikan tenda darurat di Dusun Gentungan tidak akan kembali ke rumah mereka di Lingkungan Sama, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat.

"Kalau pulang ke rumah kami di Kampung Sama, itu sudah tidak mungkin. Jadi masyarakat yang saat ini mengungsi sudah tidak mau kembali dan berharap bisa di relokasi," kata Kepala Lingkungan Sama Basir, di Mamuju Selasa.

Basir mengatakan warga akan terus bertahan dan tinggal di pengungsian di Dusun Gentungan, Kecamatan Kalukku hingga ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Mamuju.

Ia mengatakan, Lingkungan Sama yang dikelilingi perbukitan dan sungai, sudah tidak layak didiami karena jika terjadi bencana, tidak ada tempat bagi warga untuk menyelamatkan diri.

Ia berharap, pemerintah daerah dapat segera mencarikan pemukiman yang baru dan layak bagi warganya.

"Masyarakat sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah sebab kondisi warga yang tinggal di tenda pengungsian sangat memprihatikan. Mereka akan terus bertahan sampai ada solusi dari pemerintah karena tidak mungkin mau kembali. Sejak pindah ke sini dan membangun tenda darurat secara swadaya, belum ada pejabat dan pihak terkait yang datang melihat kondisi kami," ujar Basir.

Ia menyatakan, bantuan yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini adalah tenda, air minum, beras, obat-obatan, selimut dan kebutuhan bayi.

"Masyarakat saat ini sangat membutuhkan air bersih khususnya air minum karena lokasi pengungsian jauh dari sumber air. Kami juga membutuhkan tenda, makanan dan kebutuhan bayi," tutur Basir.

Sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 273 jiwa yang didominasi anak-anak dan perempuan mengungsi dari rumah-rumah mereka di Lingkungan Sama karena khawatir akan terjadi longsor, pascabanjir bandang menerjang kawasan itu, pada Kamis (28/2).

Pada saat banjir bandang tersebut, sebanyak lima rumah warga Kampung Sama hilang terseret air.

Kemudian, pascabanjir bandang tersebut, warga kembali panik setelah adanya retakan di kawasan perbukitan yang mengelilingi Kampung Sama.

Akhirnya, pada Kamis (7/3) warga Lingkungan Sama mengungsi di Kantor Lurah Bebanga Kecamatan Kalukku selama tiga hari.

Namun setelah masa tanggap darurat berakhir pada Minggu (10/3) warga akhirnya mencari tempat pengungsian sendiri setelah menolak dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Pewarta: Amirullah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019