Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur menetapkan bendungan Raknamo di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang sebagai lokasi wisata unggulan baru di provinsi berbasis kepulauan ini.

Hal itu dikatakan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika mengunjungi lokasi bendungan Raknamo 40 km arah timur Kota Kupang, Selasa.

Menurut Viktor, bendungan Raknamo yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Januari 2018 memiliki pemandangan alam yang indah sehingga layak menjadi lokasi wisata favorit masyarakat NTT ke depan.

Orang nomor satu di provinsi NTT mengatakan bendungan Raknamo sangat cocok untuk pengembangan obyek wisata air namun perlu didukung dengan fasilitas seperti penginapan dan transportasi yang memadai sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang berkunjung.

Dia mengatakan apabila destinasi wisata di Raknamo terus berkembang maka dapat berdampak pada percepatan pembangunan ekonomi masyarakat di Kecamatan Amabi Oefeto.

"Pemandangan alam Raknamo sangat indah sehingga layak menjadi lokasi wisata unggulan di NTT. Pemerintah NTT akan menata kawasan ini menjadi kawasan wisata unggulan yang menyenangkan bagi wisatawan yang datang beriwisata pada hari libur," kata Viktor.

Sementara itu Sekda Kabupaten Kupang, Obet Laha mengharapkan adanya dukungan pemerintah Provinsi NTT terhadap pengelolaan bendungan Raknamo sebagai obyek wisata sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kabupaten Kupang.

Ia mengatakan, potensi sumber daya alam di bendungan Raknamo mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat Kabupaten Kupang setelah bendungan ini mulai beroperasi.

Kedatangan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di Raknamo didampingi Sekda Kabupaten Kupang, Obet Laha serta Camat Amabi Oefeto, Eliaser Teuf diterima secara adat oleh masyarakat Kecamatan Amabi Oefeto.

Saat berada di kawasan wisata Raknamo Gubernur Viktor bersama seluruh pejabat dan masyarakat yang hadir membersihkan bendungan raknamo dengan memungut sampah-sampah plastik yang bertebaran disekitar bendungan terbesar di Pulau Timor ini.

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019