Mamuju (ANTARA) - Warga korban banjir dari Lingkungan Sama, Kelurahan Bebangan Kecamatan Kalukku. yang mengungsi di Dusun Gentungan, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat mulai terserang gatal-gatal.

Dilaporkan dari Mamuju, Selasa sore, kondisi para pengungsi yang tinggal di tenda penjang tanpa dinding dan dengan alas seadanya itu semakin memprihatinkan karena sebagian anak-anak mulai terserang gatal-gatal.

"Di tubuh anak saya muncul bentol merah," kata seorang pengungsi, Martini.

Ia menyatakan, bentol merah yang ada di tubuh anaknya dan sejumlah pengungsi lainnya disebabkan gigitan ulat bulu yang ada di tenda sejak Senin malam (11/3).

"Sejak semalam banyak ulat bulu di tenda sehingga kemungkinan penyebab gatal-gatal itu akibat ulat itu. Memang, kondisi tenda terbuka tanpa dinding sehingga hewan apalagi serangga mudah masuk," tutur Martini.

Ia berharap pihak terkait, khususnya Pemerintah Kabupaten Mamuju dapat membantu masyarakat, minimal menyiapkan tenda pengungsian yang layak.

"Kami berharap dapat segera pindah ke lokasi yang baru, tetapi bukan di rumah kami di Lingkungan Sama, karena sudah tidak aman didiami. Paling tidak, pemerintah memberikan bantuan tenda yang layak dan tidak bocor seperti tenda yang saat ini kami pakai," harap Martini.

Sementara, Kepala Lingkungan Sama Basir membenarkan warganya yang saat ini berada di pengungsian mulai terserang gatal-gatal.

"Iya memang ada beberapa warga yang terserang gatal-gatal. Kemungkinan faktor cuaca dan adanya ulat bulu," kata Basir.

Sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 273 jiwa yang didominasi anak-anak dan perempuan mengungsi dari rumah-rumah mereka di Lingkungan Sama karena khawatir akan terjadi longsor, pascabanjir bandang menerjang kawasan itu, pada Kamis (28/2).

Pada saat banjir bandang tersebut, sebanyak lima rumah warga Kampung Sama hilang terseret air.

Kemudian, pascabanjir bandang tersebut, warga kembali panik setelah adanya retakan di kawasan perbukitan yang mengelilingi Kampung Sama.

Akhirnya, pada Kamis (7/3) warga Lingkungan Sama mengungsi di Kantor Lurah Bebanga Kecamatan Kalukku selama tiga hari.

Namun setelah masa tanggap darurat berakhir pada Minggu (10/3) warga akhirnya mencari tempat pengungsian sendiri setelah menolak dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Baca juga: Pengungsi korban banjir Mamuju kekurangan air bersih
Baca juga: Pengungsi korban banjir Mamuju dirikan tenda darurat
Baca juga: Korban banjir Mamasa-Sulbar mendapat bantuan kesehatan Polres Mamuju

Pewarta: Amirullah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019