Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Didik Suhardi PhD mengatakan jumlah penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) sepanjang 2014 hingga 2019 meningkat signifikan.
"Jumlah penerima KIP pada 2014 hanya sekitar 7.950.012 siswa yang kemudian pada tahun ini sebanyak 17.900.000 siswa," ujar Didik Suhardi di Jakarta, Selasa.
Jumlah penerima KIP naik signifikan pada 2015, yakni sebanyak 18.977.014 siswa dari 7.950.012 siswa pada 2014 . Kemudian pada 2016, pada 19.221.903 siswa, pada 2017 sebanyak 18.248.287 siswa, dan sebanyak 18.745.047 siswa pada 2018.
Sementara anggaran Program Indonesia Pintar (PIP) atau KIP pada 2014 sebesar Rp4,3 triliun, kemudian pada 2015 sebanyak Rp9,7 triliun dan pada 2016 sebanyak 9,68 triliun.
"Pada 2017, anggaran PIP sebanyak Rp9,36 triliun dan pada 2018 sebanyak Rp9,71 triliun," papar dia.
PIP merupakan pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah (usia 6 - 21 tahun) yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin: pemilik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), peserta Program Keluarga Harapan (PKH), yatim piatu, penyandang disabilitas, korban bencana alam/musibah. PIP merupakan bagian dari penyempurnaan program Bantuan Siswa Miskin (BSM). Tujuannya melalui program itu, masyarakat bisa mendapatkan layanan akses pendidikan.
Baca juga: Mendikbud tegaskan penerima KIP jangkau hingga perguruan tinggi
Baca juga: Sri Mulyani bilang tiga kartu sosial Jokowi tidak membebani anggaran
Baca juga: Pemerintah distribusikan 1,9 juta KIP untuk santri-anak yatim
Pewarta: Indriani
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019