Kediri (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutanto meminta semua pihak agar memaklumi evakuasi paksa warga KRB I Kelud oleh personel bersenjata lengkap, sejak Kamis petang (18/10), karena kondisinya mengharuskan terjadinya evakuasi warga, agar tidak terjadi penyesalan di kemudian hari. "Tentu semua pihak harus menyadari upaya ini, karena informasi dari ahlinya memang kondisi Gunung Kelud seperti itu," katanya saat meninjau para pengungsi di SD YBPK Segaran, Wates, Kediri, Jumat. Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penjarahan di rumah pengungsi yang ditinggalkan penghuninya, Kapolri menegaskan telah menempatkan beberapa personelnya. Namun demikian ia tidak perlu menginstruksikan petugasnya melakukan tembak di tempat terhadap pelaku kejahatan. "Kalau ada yang melakukan kejahatan, tetap ditangani secara hukum," katanya. Ia mengaku puas terhadap penanganan pengungsi oleh TNI, Polri dan Pemkab Kediri. Sementara ini Polri telah mengerahkan 966 personel dari Polwil Kediri. Menurut Kapolri, jika dirasakan kurang, Polda Jatim siap memback-up tenaga hingga mencapai 2.000 orang. Kapolri Jenderal Pol Sutanto di lokasi pengungsi Segaran, sempat berdialog dengan pengungsi dari Desa Sempu dan Ngancar sebelum ke tempat pengungsi lain di desa Tawang, Wates. (*)

Copyright © ANTARA 2007