Jakarta (ANTARA) - PT MRT Jakarta menyebut sertifikasi sarana dan prasarana di stasiun layang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta belum rampung seluruhnya hingga akhirnya beberapa belum dapat digunakan saat uji publik mulai 12 Maret 2019.
"Sarana sedang dalam proses, dan itu rekomendasinya akan rampung dalam beberapa hari ke depan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta, Selasa.
Dari pantauan di lokasi stasiun-stasiun layang MRT mulai dari Sisingamangaraja hingga Lebak Bulus, terlihat beberapa fasilitas yang belum dapat digunakan, seperti elevator dan eskalator.
"Semuanya progres adalah 99,06 persen. Kami targetkan 15 Maret semuanya akan selesai dan siap untuk operasi komersial," ucap William.
Sementara itu, Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT MRT Jakarta, Muhammad Kamaluddin menyebut sertifikasi yang masih menunggu waktu untuk terbit ini membuat mereka terpaksa harus memberlakukan kuota pengguna saat uji publik.
"Itu sebenarnya bisa digunakan, namun sertifikatnya yang kami masih tunggu, makannya pengguna yang harus menggunakan elevator lebih baik mengakses yang di bawah tanah. Selain itu memang ada pengerjaan di beberapa titik, namun itu minor. Karena alasan itulah kami memberlakukan kuota, karena bagi kami menerima publik secara maksimal harus dalam keadaan rapi," ujarnya.
Di hari perdana uji coba publik pada Selasa ini, MRT Jakarta mengangkut 4.000 warga mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Kendati demikian, dalam uji coba publik yang akan dilakukan selama dua pekan 12-24 Maret 2019 kuota per hari penumpang akan meningkat secara bertahap hingga nanti 28.800 per hari.
"Jadi sekarang 4.000, besok akan 8.000, lusa 12.000, 16.000, 20.000 terus bertambah hingga nanti 28.800 per hari pada tanggal 18 Maret hingga akhir uji publik nanti," ujar Kamaludin.
Pendaftaran uji publik MRT, telah dibuka sejak Selasa 5 Maret 2019 mulai pukul 10.00 WIB, yang direncanakan akan terus dibuka hingga 23 Maret 2019 mendatang melalui laman web, www.jakartamrt.co.id, atau di laman web www.ayocobamrtj.com.
PT MRT Jakarta juga bekerjasama dengan PT Bukalapak.com dalam penyelenggaraan uji coba publik ini setelah sebelumnya melewati proses pengadaan barang dan jasa. Melalui situs web tersebut, calon pendaftar dapat mendaftar melalui akun Bukalapak.com, lalu mengisi detail pendaftaran dan mendapatkan tiket elektronik melalui posel yang akan ditunjukkan kepada petugas di hari keikutsertaan pendaftar di stasiun yang dimaksud.
Akan ada dua pilihan jenis pendaftar, yaitu dengan kebutuhan khusus dan non-kebutuhan khusus. Hal ini diperlukan karena kondisi dan situasi di beberapa stasiun MRT Jakarta masih dalam tahap uji coba dan penyelesaian. Selama masa uji coba publik ini, akan diberlakukan kuota per hari sehingga bila hari yang diinginkan telah penuh, masyarakat dapat memilih hari lainnya.
Baca juga: MRT angkut 4.000 warga Jakarta di hari perdana uji publik
Baca juga: Kuota pendaftar uji publik MRT tinggal 104.391 orang
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019