Daeng saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menyebutkan masalah pertama yang perlu menjadi perhatian khusus ialah pembenanah sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut dia, JKN sejatinya program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, namun masih membutuhkan penyempurnaan ke depannya. "JKN perlu diperhatikan untuk dibenahi, mulai dari regulasinya, ketersediaan dananya dan lain-lain, supaya tidak defisit terus, pelayanan jadi baik," kata Daeng.
Dia memaparkan IDI menginginkan pemimpin yang tidak hanya sekadar menyelesaikan masalah defisit BPJS Kesehatan dalam hal JKN, melainkan yang memiliki perhatian untuk memperbaiki program jaminan sosial lebih baik ke depannya.
Hal penting lainnya yang juga harus jadi pembahasan ialah mengatasi berbagai masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah ke depan memiliki banyak PR bidang kesehatan seperti angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi, prevalensi stunting yang masih di angka 30,8 persen, penyakit menular dan tidak menular yang masih banyak dan lain-lain.
Daeng meminta agar calon wakil presiden yang akan melaksanakan debat pada 17 Maret mendatang di Hotel Sultan Jakarta, bisa menjawab permasalahan ini dengan memperbaiki dari hulunya.
Hal lain yang menurut IDI tidak kalah pentingnya ialah persoalan daya saing sumber daya kesehatan di Indonesia. Dia menggambarkan potret sebagian masyarakat Indonesia yang memilih untuk berobat keluar negeri ketimbang di negaranya sendiri.
"Ada yang menyebutkan setiap tahun kita kehilangan devisa Rp100 triliun untuk pengobatan di luar negeri. Kalau itu kita tahan dengan memperkuat pelayanan, dengan menambah kemampuan penguasaan teknologi, dan lain-lain, Rp100 triliun itu akan kita tahan," ujar dia.
Daeng mengatakan IDI berharap calon pemimpin Indonesia ke depan yang peduli terhadap masalah kesehatan dimulai dari tiga hal yang ditekankan tersebut.
Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019