Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan sesi pagi, Jumat, ditutup melemah 1,18 persen untuk kembali ke level 2.500.
IHSG sesi pagi ditutup turun 30,945 poin menjadi 2.585,795 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan melemah 7,608 poin (1,34 persen) ke posisi 560,380.
Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas, dalam ulasan pasarnya di Fokus Pagi mengungkapkan pelemahan ini karena indeks mulai memasuki masa konsolidasi setelah menguat selama dua pekan.
Selain itu, bursa Asia yang ditutup variatif pada pagi ini, dengan pelemahan yang terjadi pada indeks Nikkei 225 di bursa Tokyo, Komposit Kualalumpur di bursa Malaysia dan Straits Times di bursa Singapura juga menjadi sentimen negatif indeks BEJ.
Penurunan ini mengikuti bursa AS yang terus tertekan dengan kekhawatiran tingginya harga minyak dunia, kinerja perbankan yang merosot di kuartal ketiga 2007 serta potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat dampak krisis subprime mortgage.
Bursa AS dengan indeks Dow Jones tadi malam ditutup turun 3,58 poin (0,03 persen) menjadi 13.888,96, diikuti oleh bursa Tokyo dengan indeks Nikkei 225 melemah 313,75 poin (1,81 persen) ke posisi 16.795,83, bursa Malaysia dengan Komposit indeks melemah 1,67 poin (0,12 persen) ke level 1.374,64 dan bursa Singapura terkoreksi 57,35 poin (1,51 persen) menjadi 3.752,33.
Kondisi inilah yang mendorong perdagangan di BEJ didominasi saham yang turun sebanyak 112 dibanding yang naik 44, sedangkan 45 stagnan dan 199 tidak aktif diperdagangkan.
Penurunan indeks BEJ dipimpin saham Telkom yang terkoreksi Rp350 menjadi Rp11.800, Bank Mandiri anjlok Rp125 ke Rp3.675, Bank BRI melemah Rp150 ke posisi Rp7.050 dan Astra Internasional terkikis Rp100 ke level Rp22.850.
Transaksi saham tidak seramai hari sebelumnya, dimana hanya 23.637 kali perdagangan dengan volume 1,476 miliar lembar saham dan nilai Rp1,947 triliun, dibanding perdagangan pada Kamis (18/10) kemarin mencapai 40.316 kali transaksi dengan volume 2,943 miliar lembar saham dan nilai Rp3,631 triliun.
Posisi investor asing `net sell` (jual netto) senilai Rp120,403 miliar. (*)
Copyright © ANTARA 2007