Banda Aceh (ANTARA News) - Kapolda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Irjen Pol Rismawan mengatakan dari hasil penyelidikan sementara diketahui bahwa penyebab meledaknya sebuah kapal patroli milik Satuan Polisi Perairan (Satpolair) NAD) Kamis (18/10) di kawasan perairan Aceh Besar akibat korsleting pada bagian mesin. "Menurut anggota saya terjadi korsleting pada bagian mesin yang di dekatnya terdapat bensin sehingga meledak," kata Kapolda di sela-sela menonton pertandingan Liga Djarum Indonesia di stadion H Dimurtala Banda Aceh, kemarin. Meledaknya kapal tersebut menyebabkan empat anak buah kapal (ABK) polisi mengalami cidera, yaitu Dirpolairud Polda NAD Kombes Sudarto, Brigadir Wahidi, seorang bintara magang Yasir dan Bribda Jafaruddin yang kondisinya cukup parah sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh. Menurut Kapolda, kapal Airud tersebut merupakan bagian dari operasi Ketupat Rencong 2007, dalam kegiatan patroli rutin dari markasnya di Desa Lampulo, Banda Aceh menuju kawasan perairan obyek wisata Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar membantu Tim SAR mencari seorang korban tenggelam yang hingga saat ini belum ditemukan. Kapal patroli jenis C-2 yang terbakar setelah lebih dahulu meledak di wilayah Perairan Ujung Pe, dekat daratan Desa Dedap/Pulau Nasi, Kecamatan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, akhirnya tenggelam ke laut. "Kita tidak membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab meledaknya kapal, karena gelombang yang cukup besar untuk sementara pencarian dibawah pimpinan Kapoltabes Banda Aceh Kombes Zulkarnain dihentikan," kata Kapoltabes. Dia mengatakan, tidak ada yang aneh pada kapal tersebut karena dirawat secara berkala sehingga tidak diperlukan tim khusus untuk menyelidiki ledakan tersebut. Peristiwa meledaknya kapal patroli Airud itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB di saat kapal patroli Satpol Air sedang berlayar dengan kecepatan sedang tiba-tiba terdengar suara ledakan keras yang disertai asap tebal menjulang ke udara. Dua saksi mata, Pawang Yayan dan Mahyuddin, kepada ANTARA News di Pelabuhan Ulele, Banda Aceh, menyebutkan peristiwa itu terjadi di kawasan perairan Ujung Pe, Desa Dedap, Pulau Nasi, tidak jauh dari daratan pantai Ulele, Banda Aceh. Kedua saksi mata merupakan orang pertama yang menyelamatkan ABK kapal patroli Satpol Air Polda NAD itu menyebutkan, satu seorang dari lima korban mengalami cedera serius. Para korban yang dievakuasi dari laut langsung dilarikan ke RS Permata Hati, Banda Aceh, namun setelah beberapa saat dirawat kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007