Maka saya berpesan kepada karyawan khususnya karyawati bahwa kesehatan itu tidak bisa diabaikan, kita bertanggung jawab kepada tubuh kitaJakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma memberikan pelayanan papsmear gratis kepada karyawati Lembaga kantor Berita Nasional Antara sebagai upaya pencegahan sejak dini dari ancaman kanker serviks.
"Kami menyambut baik kerja sama ini karena sudah saatnya kita memberikan fasilitas kepada para karyawati untuk memeriksakan kesehatan karena kanker serviks merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi," kata Direktur Keuangan, SDM dan Umum LKBN Antara Nina Kurnia Dewi saat memberikan sambutan pada acara seminar "Pencegahan Kanker Serviks" dan pelayananan papsmear di Jakarta, Selasa.
Nina pada kegiatan yang digelar Auditorium Adhiyana Wisma Antara mengatakan, deteksi dini kanker serviks sangat penting karena jika sudah diketahui sejak awal adanya penyakit tersebut maka dapat lebih cepat ditangani dan berpeluang besar untuk sembuh.
Karena bahaya kanker serviks yang mengintai tapi tidak disadari oleh perempuan karena masa inkubasi yang cukup lama antara 3-17 tahun sehingga tidak dirasakan maka banyak perempuan yang enggan melakukan papsmear.
"Maka saya berpesan kepada karyawan khususnya karyawati bahwa kesehatan itu tidak bisa diabaikan, kita sendiri yang punya tubuh yang bertanggung jawab kepada tubuh kita," katanya.
Kerja sama dengan Kimia Farma tersebut juga merupakan bentuk sinergi BUMN untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, papsmear tersebut yang difasilitasi perusahaan disamping sebagai upaya jemput bola, juga untuk mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga kesehatan terutama organ intim.
Perwakilan PT Kimia Farma Suherwanto mengatakan papsmear gratis tersebut merupakan salah satu layanan kesehatan dari Kimia Farma bekerja sama dengan BPJS.
"Pemeriksaan papsmear gratis memang tujuannya untuk deteksi dini kepada wanita khususnya yang sudah menikah. Penyakit itu kalau semakin cepat dideteksi maka kalau ada penyakitnya semakin mudah tertangani, beda kalau stadiumnya sudah lanjut atau parah sudah sulit ditangani," kata Suherwanto.
Dengan diketahui adanya penyakit sejak dini, maka dapat ditangani segera dan pengobatannya jauh lebih murah serta efektif.
Baca juga: Ahli sebut 50 perempuan meninggal karena kanker serviks per hari
Baca juga: Vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum perempuan aktif secara seksual
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019