Dorongan itu disampaikan Budi sebagai Koordinator Presdium II Perhimpunan Organisasi Alumni PTN di Indonesia (Himpuni) saat membuka seminar dan dialog Nasional Kesiapan UMKM dan Ekonomi Kerakyatan pada Era Revolusi Industri 4.0 di Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
"Bagaimana mendorong UMKM berdaya saing lebih," katanya.
Faktanya, lanjut dia, UMKM di Indonesia belum memanfaatkan digitalisasi dan otomatisasi. "Dengan persaingan 4.0, digitalisasi jadi keharusan," katanya.
Ia berkaca dari pengembangan UMKM di Korea Selatan, Jepang, dan India yang telah menggalakkan digitalisasi dan otomatisasi dalam pengembangan UMKM.
Oleh karena itu, ia menekankan peran penting akademisi dalam menstimulasi UMKM agar lebih berdaya saing. "Kalo ada komitmen, kita bisa tularkan kepada yang lain," katanya.
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019