Ujoh Bilang (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, mengakui tentang adanya perkembangan jaringan telekomunikasi di kawasan perbatasan negara ini, dari sebelumnya banyak titik yang blankspot, namun saat ini terus berkurang.

“Harus diakui memang ada perubahan sinyal telekomunikasi baik telepon maupun data internet, tapi harus diakui pula bahwa kondisinya belum maksimal, masih banyak hal yang harus dilakukan supaya layanannya lebih optimal,” kata Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan di Ujoh Bilang, Selasa (12/3).

Dari 50 kampung yang tersebar pada lima kecamatan di Mahulu, memang tinggal dua kawasan yang belum mendapat layanan telepon nirkabel, yakni di Muara Nyaan dan di Kampung Long Pakaq.

Namun di kampung-kampung yang sudah terlayani telepon nirkabel pun, tidak semuanya dapat menelepon karena sinyal telepon hanya ada di titik-titik tertentu, tidak semua titik dalam satu kampung mendapat sinyal HP.

Bahkan di titik yang memperoleh sinyal pun sering tidak bening dalam melakukan hubungan komunikasi, termasuk sering putus sehingga kondisi ini diminta oleh Novita harus terus dioptimalkan oleh instansi terkait, yakni Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Mahulu.

“Kalau sudah urusan telekomunikasi, urusan telepon menelepon, hingga saat ini saya masih kesulitan ketika menghubungi teman-teman di daerah pemilihan (dapil) saya, yakni di Kecamatan Long Pahangai dan Kecamatan Long Apari. Begitu pula jika menelepon ke kampung lain yang jaringannya memang tidak stabil,” katanya.

Dalam upaya meningkatkan lokasi jaringan telekomunikasi baik 2G, 3G, maupun 4G, ia mengaku telah beberapa kali bersama pihak terkait di Mahulu melakukan pertemuan dengan Badan Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI).

Hasil dari pertemuan itu antara lain telah bertambahnya sarana dan prasarana telekomunikasi yang saat ini sudah dirasakan masyarakat, namun ia tetap menyarankan kepada instansi teknis agar tetap membuat program menarik, dan mengusulkan ke pusat agar kawasan perbatasan ini mendapat pelayanan telekomunikasi lebih baik.

“Sekarang saja masih ada dua menara telekomuniksi di Kecamatan Long Pahangai yang belum aktif, yakni di Muara Nyaan dan Long Pakaq, padahal janjinya adalah Januari 2019 aktif, namun sekarang sudah Maret. Ini salah satu masalah yang selalu ditanyakan warga setempat karena mereka belum mendapat layanan telekomunikasi,” ujar Novita. ***2***

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019