Jakarta (ANTARA) - Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mengaku tak sempat memikirkan mengenai risiko pertaruhan reputasinya karena memutuskan kembali melatih tim elit Spanyol tersebut.
"Saya tak sempat memikirkan soal risiko itu," kata Zidane pendek dalam jumpa pers seusai penunjukannya di markas Madrid, yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube klub, Selasa dini hari WIB.
"Tapi saya orang yang berpikir positif, saya selalu menghindari berpikir negatif," ujarnya menambahkan.
Zidane memang dihadapkan pada risiko mempertaruhkan reputasinya, yang berada di puncak tertinggi, ketika memutuskan meninggalkan kursi pelatih Madrid pada 31 Mei 2018.
Dalam dua tahun dan enam bulan masa kepelatihannya, ZIdane meraih sembilan gelar bersama Madrid termasuk raihan three-peat Liga Champions atau menjuarainya tiga musim beruntun.
Hal itu membuatnya menjadi pelatih pertama yang pernah menorehkan rekor seperti itu.
Baca juga: Resmi! Madrid pecat Solari dan tunjuk kembali Zidane
Baca juga: Kembali ke Madrid adalah pertaruhan reputasi Zidane
Baca juga: Harapan sempat melambung, Solari malah senasib Lopetegui
Di sisi lain, Zidane juga mengaku tawaran yang datang dari Presiden Madrid, Florentino Perez, datang pada saat yang tepat.
Pria Prancis itu memilih beristirahat dari dunia sepak bola sejak mundur dari Madrid dan ia mengaku waktu yang dilewatinya sudah cukup.
"Saya sudah cukup beristirahat. Ketika Presiden (Perez) menelepon, saya memutuskan ingin kembali," katanya.
"Jika Perez menelepon beberapa bulan sebelumnya, mungkin saya akan menolak," ujar dia menambahkan.
Baca juga: Real kesulitan setelah Ronaldo dan Zidane hengkang
Baca juga: Solari mulai cari kambing hitam hasil buruk Madrid
Zidane menyepakati kontrak melatih Madrid hingga Juni 2022, setelah rapat dewan direksi klub memutuskan memecat Santiago Solari.
Pemecatan Solari adalah keputusan pergantian pelatih kedua yang ditempuh Madrid dalam musim 2018-2019 setelah sebelumnya juga memecat Julen Lopetegui pada pengujung Oktober 2018.
Madrid kini berada di urutan ketiga klasemen dengan koleksi 51 poin terpaut 12 poin dari Barcelona (63) yang berada di puncak, sementara Liga Spanyol hanya menyisakan 11 pertandingan lagi.
Madrid juga sudah lebih dulu terhenti di babak semifinal Piala Raja serta disingkirkan Ajax dari babak 16 besar Liga Champions.
Baca juga: Tujuh hari nan kelabu di Santiago Bernabeu
Baca juga: Carvajal sebut Real Madrid jalani musim yang sangat buruk
Baca juga: De Jong: Barcelona menyuruhku untuk singkirkan Madrid
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019