Bekasi (ANTARA) - Pelatih Semen Padang Syafrianto Rusli mengatakan, kekalahan skuatnya dari Bali United dengan skor 2-1 di Grup B Piala Presiden 2019 terjadi karena kesalahan lini belakang.

"Pemain-pemain membuat kesalahan di lini belakang. Koordinasi belum cukup bagus," ujar Syafrianto usai pertandingan di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Kekalahan dari Bali United membuat Semen Padang tersingkir dari Piala Presiden 2019 setelah selalu kalah di dua laga Grup B.

Oleh karena itu, Syafrianto menegaskan bahwa dirinya dan tim akan mengevaluasi kelemahan-kelemahan yang tampak sepanjang turnamen di mana mereka kebobolan enam gol di dua laga.

"Sebenarnya tujuan kami mengikuti turnamen ini adalah untuk menguji coba pemain yang akan berlaga di Liga 1 Indonesia 2019. Semua ini menjadi pengalaman yang bagus untuk pemain. Saya akan melatih pemain agar lebih baik," tutur Syafrianto.

Bali United menyingkirkan Semen Padang dari Piala Presiden 2019 usai memenangi laga lanjutan Grup B, yang mempertemukan kedua tim, dengan skor 2-1 di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Senin.

Dua gol Bali United dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Melvin Platje (5') dan Fadil Sausu (8'). Semen Padang memperkecil kedudukan berkat gol gelandang Dedi Hartono (17').

Hasil tersebut membuat Bali United mengisi posisi dua teratas klasemen Grup B Piala Presiden 2019 dengan mengoleksi enam poin, sama dengan Bhayangkara FC.

Sementara Semen Padang, serupa dengan Mitra Kukar, belum mencatatkan satupun kemenangan di Grup B Piala Presiden 2019 yang membuat mereka tersingkir dari turnamen.

Karena yang berhak lolos ke perempat final adalah lima juara grup dan tiga 'runner up' terbaik, Bali United harus memperebutkan juara Grup B dengan Bhayangkara FC demi tiket lolos langsung. Kedua tim akan bertemu di laga terakhir pada Kamis (14/3). ***3***

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019