Bengkulu (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla menegaskan, proses rehabilitasi dan rekonstruksi rumah-rumah warga yang rusak karena gempa di Bengkulu mulai dilakukan pada November dengan pola bantuan seperti penanganan gempa di Yogyakarta dan Jateng.
"Untuk membantu proses rekonstruksi korban bencana gempa (Bengkulu) ini akan dimulai pada bulan depan (November) sesuai dengan pola yang dilakukan di Yogya," kata Kalla seusai memberi pengarahan kepada kader Golkar di Kantor DPD Golkar Bengkulu, Kamis.
Dengan mengacu penanganan gempa di Yogyakarta itu, maka setiap rumah yang roboh akan mendapat bantuan sebesar Rp15 juta.
Sementara untuk perbaikan berbagai fasilitas umum dan sosial, Kalla mengatakan, akan dilakukan oleh departemen terkait.
Wapres mencontohkan, untuk perbaikan sekolah-sekolah yang rusak dilakukan melalui Depdiknas dan perbaikan puskesmas oleh Depkes.
"Anggaran untuk itu akan diberikan pada tahun depan," ujarnya.
Mengenai besar anggaran yang disediakan, Wapres menjelaskan hal itu sangat tergantung dari berapa jumlah terakhir rumah warga yang rusak yang dilaporkan.
Kalla memberi contoh karena yang dilaporkan itu sekitar 40.000 rumah yang rusak parah, maka besaran yang akan dibantu itu sekitar Rp400 miliar.
"Yang lainnya akan dibantu berdasarkan tingkat kerusakannya. Kita akan evaluasi seperti yang di Yogya itulah," kata Kalla seraya menegaskan bahwa semua kerusakan akan direhabilitasi dan tanpa meminta bantuan asing.
Sesaat sebelumnya, Wapres dengan didampingi Ibu Mufidah Kalla dan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin meninjau proses rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai fasilitas umum dan sosial pasca gempa di salah satu lokasi terlanda gempa di Kecamatan Lais, Bengkulu Utara.
Sekitar satu jam Wapres dan rombongannya yang bertolak dari Bengkulu ke Lais dengan helikopter itu meninjau berbagai kegiatan rekonstruksi yang dilakukan secara terpadu oleh aparat TNI, Polri dan masyarakat setempat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007