Jadi, memang data masih menjadi persoalan besar, tapi harus bisa kita dapatkan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan berupaya menyempurnakan data perdagangan di pasar, mengingat pendataannya saat ini masih kurang lengkap.

Demikian disampaikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama para mantan menteri perdagangan di Kantor Kemendag.

"Jadi, memang data masih menjadi persoalan besar, tapi harus bisa kita dapatkan," kata Mendag Enggar di Jakarta, Senin.

Enggar menyampaikan hal tersebut merupakan masukan dari mantan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti yang hadir dalam FGD tersebut.

Sementara itu, Bayu mengatakan, pemerintah membutuhkan sebuah teknologi untuk memonitor bukan hanya harga barang di pasar tradisional, namun juga memantau pergerakan arus barang yang ada di pasar tersebut.

"Karena sampai sekarang kita sangat sulit membuat kebijakan yang komprehensif untuk pasar dalam negeri, karena tidak ada datanya," ungkap Bayu.

Menurut Bayu, data tersebut perlu mencakup perdagangan, mengingat data produksi yang ada tidak selalu sama dengan realitas perdagangan.

"Jadi bayangkan, kalau ada 5.200 pasar direvitalisasi dan itu dilengkapi dengan mekanisme untuk memantau arus barang tadi, maka itu akan menjadi instrumen yang luar biasa bagus," tukas Bayu.

Baca juga: 1.037 pasar rakyat akan direvitalisasi pada 2019
Baca juga: Kemendag prioritaskan revitalisasi pasar pada 2019

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019