Yogyakarta (ANTARA News) -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) Penny K. Lukito menekankan seluruh pegawai di lingkungan kerja BPOM untuk memiliki kemampuan evaluasi, analisis, dan kewaspadaan dalam menepis hoax atau pemberitaan tidak benar jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada tanggal 17 April 2019 mendatang.


“Kita harus lebih waspada terhadap hoax dengan membangun komitmen di semua lini," tegas Penny K. Lukito saat pembinaan di Balai Besar POM (BBPOM) di Yogyakarta beberapa waktu lalu.


Dalam meningkatkan level kewaspadaan, Penny mengarahkan untuk menambah Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memperkuat jejaring yang sudah terbangun dengan Gubernur DIY.


“BBPOM di Yogyakarta dapat membangun kerja sama dengan universitas yang memiliki kualitas SDM yang handal dan membangun jaringan yang kuat dengan Gubernur DIY demi memperketat dan mengontrol keamanan obat dan makanan yang beredar di masyarakat,” ujarnya lebih lanjut.


Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya BBPOM di Yogyakarta dalam menanggulangi berita hoax di bidang pengawasan obat dan makanan


“Ini harus dilakukan sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan BPOM dalam menepis berita hoax yang akan membawa keresahan masyarakat,” ungkapnya.


Di samping itu, Kepala BPOM juga meminta kepada BBPOM di Yogyakarta, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelaksana kegiatan layanan informasi konsumen, agar menambah fasilitas pelayanan publik mengikuti perkembangan zaman.


“Tentunya hal ini agar kita dapat mengikuti perkembangan zaman yang mana berbanding lurus dengan potensi ancaman yang ada.” pungkasnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2019