Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal mengatakan jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor pada Lebaran tahun ini meningkat sekitar 40 persen dibandingkan tahun lalu. "Pemudik yang menggunakan sepeda motor memerlukan perhatian tersendiri dari pemerintah dalam mengamankan arus mudik dan balik pada Lebaran 2007," katanya usai meninjau terminal bus Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis. Meskipun arus mudik dan balik dengan sepeda motor sudah diatur sedemikian rupa namun masih menemui hambatan karena mereka biasanya menggunakan jalur jalan kecil yang sulit dipantau. "Jalur jalan kecil itu sulit dipantau petugas sehingga para pemudik dengan sepeda motor agak sulit diatur," katanya. Menyinggung kecelakaan lalu lintas pemudik dengan sepeda motor, Menhub mengatakan berdasarkan data statistik kecelakaan yang terjadi biasanya dialami pengendara yang baru membeli sepeda motor atau pengendara pemula. "Mereka biasanya belum terbiasa menempuh perjalanan jarak jauh, misalnya dari Jakarta ke kota-kota di wilayah DIY dan Jawa Tengah," katanya. Ia menambahkan, masyarakat memiliki alasan tersendiri untuk mudik dengan sepeda motor. Mereka enggan mengggunakan sarana transportasi umum karena memakai sepeda motor biayanya relatif murah, hanya dengan biaya sekitar Rp35 ribu dari Jakarta sudah bisa sampai ke DIY dan Jateng. "Selain itu mereka masih menganggap kurangnya jaminan keamanan di terminal dan stasiun. Anggapan itu tidak seluruhnya benar karena pada arus mudik dan balik tahun ini tidak ada masalah dengan keselamatan dan keamanan penumpang," katanya. Sejauh pemantauan di lapangan tidak ada masalah dengan keselamatan dan keamanan penumpang baik di terminal maupun stasiun kereta api. Menhub pada kesempatan itu mengatakan ada kemungkinan para pemudik yang menggunakan sepeda motor mengubah perjalanan balik dengan tidak memakai kendaraan roda dua itu lagi. "Ada kecenderungan pemudik akan memaketkan sepeda motornya dan mereka kembali menggunakan sarana transportasi umum seperti bus dan kereta api," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007