Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3, DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna di Denpasar, Senin, mengatakan sosialisasi pengurangan penggunaan plastik tersebut di Pasar Badung, karena pasar tradisional itu baru prapembukaan pada 24 Februari 2019 sehingga sangat tepat kepada pengunjung dilakukan langkah-langkh sosialisasi terkait penggunaan kantong plastik.
"Pada sosialisasi di Pasar Badung yang digelar Minggu (10/3), kami membagikan 100 tas eco diberikan kepada pedagang dan pembeli agar ke depannya beragam transaksi di Pasar Badung tidak lagi menggunakan plastik, melainkan menggunakan berbagai bahan yang ramah lingkungan," ujarnya.
Ia mengatakan dengan peningkatan infrastruktur pasar rakyat yang telah digencarkan pemerintah harus didukung oleh perubahan kebiasaan masyarakat. Sesuai dengan program Pemkot Denpasar tentang pengurangan sampah plastik harus ditaati bersama, sehingga pasar tradisional, yakni Pasar Badung ini dapat meminimalkan penggunaan plastik.
"Fasilitasnya sudah bagus tentu kebiasaan masyarakat, terutama pedagang dan pembeli harus dirubah secara bertahap, terpenting tentang kesadaran dan kepedulian lingkungan, salah satunya pengurangan penggunaan plastik ini," kata Adi.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan operasi kantong plastik, sosialisasi Perwali Nomor 36 Tahun 2018 dan pemberian tas belanja ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar ikut peduli mengurangi sampah plastik dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Selain itu, penggunaan tas belanja yang dapat dipakai secara berulang-ulang tentu membantu mengurangi penggunaan tas belanja sekali pakai.
"Seluruh pedagang pasar sebelumnya sudah kami sosialisasikan, dan sekarang sosialisasi dilaksanakan dengan menyasar pembeli sehingga ada perubahan perilaku dan program ini dapat terus dimaksimalkan," ujarnya.
Adi menekankan bahwa kegiatan tersebut terus dilaksanakan hingga penerapan Perwali tentang Pengurangan Sampah Plastik ini dapat terlaksana maksimal.
Menurutnya, tidak hanya di Pasar Badung dan Kreneng, 35 pasar rakyat di Kota Denpasar akan terus dimaksimalkan.
"Tas belanja ramah lingkungan ini merupakan bantuan CSR dari pihak ketiga yang peduli terhadap lingkungan, besar harapan semua pihak dapat mendukung gerakan tersebut lantaran diketahui bersama bahwa plastik merupakan salah satu bahan yang sulit terurai," kata Adi.
Sementara itu, seorang pembeli, Nyoman Darmi (57) asal Banjar Tulangampiang mengatakan program ini sangat baik dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Saat ini sampah plastik sudah banyak dan dapat kita jumpai di mana-mana. " Program ini sangat bagus, dan kita harus bijaksana menggunakan plastik," ujarnya.
Hal sama disampaikan, Ni Nyoman Suprapti asal Kayumas, pihaknya mangaku sering mendengar sosialisasi tentang pengurangan sampah plastik. Dengan adanya pemberian tas belanja ini tentu diharapkan mampu mendidik masyarakat tentang pengurangan kantong plastik.
"Kita harus mengurangi plastik bersama-sama, dan dengan adanya tas belanja ini dapat mempermudah sekaligus menjadi solusi guna mengurangi penggunaan plastik," katanya.
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019