Kediri (ANTARA News) - Pembagian masker untuk warga yang menjadi korban ancaman letusan Gunung Kelud sampai saat ini tidak merata, bahkan puluhan warga yang tinggal di sekitar danau kawah di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jatim tidak kebagian.
"Hanya sebagian saja warga sini yang mendapatkan masker," kata Ketua RT 05/RW 02 Dusun Margomulyo, Ginting, Kamis.
Ia mengaku sudah berusaha mendapatkan masker untuk melindungi saluran pernapasan atas dari material letusan piroklastik Gunun Kelud itu ke Posko kesehatan yang didirikan di Puskesmas Ngancar.
"Tapi katanya sudah habis, padahal masih banyak warga yang masih tinggal di sini, termasuk anak-anak dan balita," kata Puji Setiono yang rumahnya hanya berjarak delapan kilometer dari danau kawah.
Menanggapi hal itu, petugas Posko kesehatan di Puskesmas Ngancar, Subandiana mengatakan, bahwa dari Pemkab Kediri pihaknya hanya dijatah sekitar 20.000 buah masker.
"Padahal jumlah warga sini bisa lebih dari angka 20.000," kata Kabag Tata Usaha Puskesmas Ngancar itu saat ditemui di Posko kesehatan.
Selain masker, dia mengaku mendapatkan pasokan obat-obatan, mulai dari tetes mata hingga obat infeksi saluran pernapasan atas yang kapan saja siap dibagikan.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr Suliani Suwadji mengatakan, sejauh ini pihaknya baru menerima sekitar 40.000 buah masker dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
"Tapi kami sudah mendapatkan jaminan, bahwa Pemprov siap mengirimkan 20.000 masker lagi sesuai kebutuhan warga yang tinggal di KRB (Kawasan Rawan Bencana) I Gunung Kelud," katanya melalui Kabag Humas Pemkab Kediri, Sigit Rahardjo.
Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Rabu (17/10) menginstruksikan Gubernur Jatim Imam Utomo untuk membagikan masker sesuai dengan kebutuhan korban sejak gunung api berketinggian 1.731 meter dari permukaan laut di perbatasan Kediri-Blitar-Malang itu berstatus Awas (Level IV), Selasa (16/10) petang.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007