Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri China Chen Yufei tidak menyangka dapat menjegal mimpi wakil Taiwan Tai Tzu Ying untuk mencetak tiga gelar juara All England berturut-turut atau three-peat pada laga final di Birmingham, Inggris, Minggu waktu setempat.
"Saya sangat gembira dan tidak menyangka bisa mengalahkan juara bertahan dalam dua gim sekaligus. Saya sangat lepas ketika mengekspresikan kegembiraan itu," kata Chen Yufei dalam akun Twitter All England, Minggu malam.
Chen yang menempati unggulan ketiga meraih gelar juara All England 2019 dengan menundukkan Tai Tzu Ying sebagai pemain unggulan pertama 21-17, 21-17 selama 41 menit permainan.
"Saya kira kondisi fisik dan mental saya sudah lebih matang sekarang dibanding tahun lalu," kata pemain berusia 21 tahun itu.
Kemenangan pada final All England 2019 itu sekaligus menjadi kemenangan pertama Chen Yufei atas Tai Tzu Ying dalam 12 kali pertemuan kedua pemain. Atlet Taiwan itu masih mendominasi catatan pertemuan dengan 11-1.
"Saya sudah dapat menjaga tempo permainan saya di lapangan hari ini. Saya kira itu kunci kemenangan saya," kata Chen.
Baca juga: Chen/Jia merasa pas-pasan walau juarai All England
Bukan hanya mematahkan harapan Tai Tzu Ying mencetak tiga gelar beruntun, gelar Chen Yufei sekaligus mengembalikan tahta juara tunggal putri All England untuk China setelah gelar yang diraih Wang Shixian pada 2014.
Sementara, Tai Tzu Ying mengatakan pola permainannya tidak banyak berubah dari pertandingan sebelumnya dalam All England 2019.
"Saya kira permainan Chen Yufei tadi sangat stabil. Dia tidak banyak membuat kesalahan sebagaimana yang lakukan. Itu menjadi pelajaran bagi saya dari permainan dia hari ini," ujar pemain berusia 24 tahun itu.
Baca juga: Hendra/Ahsan lega bisa capai gelar kedua All England
Baca juga: Hendra pastikan dua hari pulih cedera
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019