New York (ANTARA News) - Harga minyak Oil melemah, Rabu, setelah cadangan energi AS di laporkan lebih kuat dari perkiraan menutup pengaruh ketegangan geopolitik di negara-negara kaya minyak Timur Tengah. Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman November, menyusut 21 sen menjadi 87,40 dolar per barel, pertama kalinya ditutup turun setelah enam sesi berturut-turut naik. Kontrak New York pada awalnya sempat mencapai rekor tertinggi 89 dolar AS, sesaat setelah parlemen Turki menyetujui tindakan militer terhadap pemberontak Kurdi PKK yang berbasis di utara Irak yang kaya minyak. Di London, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 42 sen menjadi 83,13 dolar per barel. Turun 1,03 dolar dari kontrak November pada Selasa, yang berakhir Selasa setelah mencapai posisi tertinggi selama ini pada 84,49 dolar. Harga minyak telah naik lebih dari empat dolar AS sejak Selasa dan sekarang mengancam memecahkan batas psikologis penting 90 dolar AS. Ketidakpastian di Timur Tengah yang dikomentari Presiden AS George W. Bush, yang mengatkan Rabu, dia telah memperingatkan para pemimpin dunia mereka haru mencegah produsen minyak mentah Iran dari kepemilikan senjata nuklir "jika anda tertarik untuk menghindari Perang Dunia III." Ketua OPEC Abdalla Salem El-Badri telah menujukkan kekhawatirannya Selasa pada melonjaknya harga minyak namun argumen mereka tidak mencerminkan dari pasokan dan permintaan, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007