Jakarta (ANTARA) - Asisten pelatih Mitra Kukar Sukardi Kardok mengatakan, skuatnya tetap mewaspadai Bhayangkara FC yang "pincang" setelah tidak diperkuat 10 pemain terbaiknya du di laga Grup B Piala Presiden 2019, Senin (11/3).
"Bhayangkara tim yang bagus. Mereka masih memiliki pemain berkualitas baik seperti Ilham Udin yang dapat membahayakan kami," ujar Sukardi dikutip dari laman Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Jakarta, Minggu.
Menurut Sukardi, untuk mengatasi hal itu, dia meminta para pemainnya untuk tampil disiplin.
"Kalau disiplin pasti bisa," tutur dia.
Bhayangkara FC tidak diperkuat 10 pemainnya dalam pertandingan kontra Mitra Kukar. Sebanyak delapan pemain skuat berjuluk The Guardian itu harus memperkuat tim nasional dan sisanya cedera.
Bagas Adi Nugroho, Awan Setho Rahardjo, Sani Rizky Fauzi, Nurhidayat, Teuku Muhammad Ichsan dan Mahir Radja Djamaoeddin memperkuat timnas U-23 Indonesia. Sementara di level senior, Bhayangkara diwakili Wahyu Subo Seto dan Alsan Sanda.
Mereka yang cedera adalah dua bek yaitu Jajang Mulyana dan Indra Kahfi.
"Kualitas pemain Bhayangkara sama, lapis pertama dan kedua. Itu bisa dilihat ketika mereka menaklukkan Semen Padang 4-2 di pertandingan pertama, di mana kualitas pemain cadangan dan inti tidak terlalu berbeda," tutur Sukardi.
Baca juga: Bhayangkara FC tanpa 10 pemain kontra Mitra Kukar di Piala Presiden
Terkait pemain yang akan diturunkan Mitra Kukar di pertandingan tersebut, Sukardi menyebut akan menurunkan pemain berpengalaman yang baru direkrut dari Persib, Atep.
Atep, menurut Sukardi, merupakan pemain yang bagus meski kondisi fisiknya belum optimal.
"Kondisi dia baru 70 persen. Namun saya butuh dia. Dia pemain bagus yang bisa memotivasi pemain lain," ujar Sukardi.
Pertandingan Grup B Piala Presiden 2019 Mitra Kukar versus Bhayangkara FC berlangsung Senin (11/3), mulai pukul 15.30 WIB, di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat.
Laga selanjutnya mempertemukan Semen Padang dan Bali United, mulai pukul 18.30 WIB. ***3***
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019