Berkaca dari Social Change Film Festival, di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat belum lama ini, festival film anak yang berkelanjutan perlu diadakan di Malang untuk mengangkat lokalitas kota ini agar anak-anak tidak lupa budaya tanah kelahirannya
Malang (ANTARA) - Program studi (Prodi) Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), merancang penyelenggaraan festival film anak internasional yang akan dilangsungkan tahun depan di Malang, Jawa Timur.
Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMM, Novin Farid Setyo Wibowo, Ahad mengatakan, berkaca dari Social Change Film Festival, di New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat belum lama ini, festival film anak yang berkelanjutan perlu diadakan guna mengangkat lokalitas kota ini agar anak-anak tidak lupa budaya tanah kelahirannya.
"Bukan hanya sekadar impian, kami sudah mempunyai beberapa relasi internasional untuk membantu mewujudkannya. Salah satunya dengan penyelenggara Chicago Film Festival," kata Novin yang juga Kepala Laboratorium Komunikasi UMM tersebut.
Novin mengatakan festival film anak ini akan digelar tahun depan. Untuk tahun ini Novin masih fokus mencari pendanaan agar perhelatan yang diimpikannya benar-benar terwujud. Sementara Pesta Film Anak diselenggarakan Juli mendatang.
Novin mengatakan, Pesta Film Anak tahun keempat yang diselenggarakan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kerena pemutaran film tidak digelar di UMM, tetapi di sebuah perkampungan.
"Nanti yang akan menilai film mahasiswa, dosen dan masyarakat. Sebagai bentuk apresiasi bagi para sineas. Sudah kita siapkan 18 penghargaan untuk film-film yang diproduksi mahasiswa," ucapnya.
Novin memperkirakan anak-anak di masa depan akan lebih awam dengan literasi audio visual atau merujuk kepada penggunaan komponen suara dan gambar. "Kalau sekarang literasi masih baca tulis. Kalau nanti, ya audio visual. Kalau anak tidak bisa audio visual sama saja tidak bisa menulis," tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, anak-anak perlu disuguhi media pembelajaran yang sesuai dengan kondisinya. Jangan sampai, media sosial mengikis kreativitas anak-anak dengan sajian tidak bermutu.
"Anak-anak sekarang punya potensi besar, namun perlu wadah untuk membimbing mereka. Melalui festival film salah satunya," ucapnya.
Untuk mengetahui respons masyarakat terhadap film bertema anak-anak, Prodi Ilmu Komunikasi UMM juga menggelar nonton bareng bioskop keliling "Bioling" UMM di sejumlah titik, seperti di lapangan voli di Perumahan Permata Regency, Karangploso, Malang. Bioling ini berhasil menyedot antusiasme penonton. Sekitar 300-an penonton hadir, mulai dari anak-anak, remaja dan juga orang tua.
Anang Fachrudin Rahman (23), perwakilan Karang Taruna mengaku senang nonton bareng bisa terselenggara di tempatnya. Ia menyebut masyarakat butuh tontonan bernilai edukasi. Film yang diputar, di antaranya berjudul Slirit, Kim Soo Ri, Darah Biru Arema, Asa Angkasa, Superheru, dan lain sebagainya.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019