Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo membuka event lari di lereng Merapi bertajuk "Volcano Run 2019", dan turut berpartisipasi menjadi peserta event lari yang digelar di Museum Gunungapi Merapi (MGM), Sleman, Minggu.
Setelah menempuh jarak lima kilometer Sri Purnomo berhasil finish di Museum Gunung Merapi dengan catatan waktu 41 menit.
Sri Purnomo mengatakan event yang baru pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Sleman tersebut memiliki daya tarik tersendiri karena pengunjung akan menikmati sensasi berlari di ketinggian sekitaran lereng Merapi dengan pemandangan Gunung Merapi yang begitu dekat.
"Ini sungguh pengalaman menarik dan tentu menjadi daya tarik tersendiri 'Volcano Run', berlari sambil menikmati keindahan lereng Merapi," katanya.
Sri Purnomo mengatakan motivasinya ikut berlari adalah agar badan tetap sehat dan bugar walau usia sudah tidak muda lagi.
Ia berharap event tersebut dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari dalam maupun luar negeri di Kabupaten Sleman.
"Saya berharap event ini dapat rutin dilaksanakan dan mendatangkan peserta yang dua kali lebih banyak," katanya.
Ada tiga kategori jarak yang ditempuh pada event tersebut yakni lima kilometer (5K family fun run), 10 kilometer (10K race) dan 21 kilometer (21K half marathon) dengan elevasi tertinggi mencapai 714 meter.
Start dimulai dari Museum Gunung Merapi pukul 05.30 WIB. Para pelari menelusuri jalur jalur perkampungan dan melalui spot-spot menarik tanjakan dan turunan di lereng Gunung Merapi dan finish kembali di Museum Gunung Merapi.
Rute rute menarik antara lain Jembatan Gantung Kali Boyong, dan Dam Kali Boyong. Jalan di perkampungan lereng gunung yang masih sangat alami dan sejuk.
Event yang di inisiasi kelompok pecinta lari "Ubur-ubur Lari" bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman tersebut diikuti oleh 2.500 peserta.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Sudarningsih mengatakan event tersebut sebagai salah satu upaya untuk mendukung program "Sport Tourism Destination".
"Ini salah satu event yang digelar untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, karena ini juga skala internasional yang berdatangan dari luar negeri, misal Canada, Thailand, Singapura, Malaysia," katanya.
Ia berharap event tersebut dapat termasuk dalam kalender event pariwisata Sleman.
"Bahkan, menurutnya event tersebut dapat masuk dalam kategori 100 event internasional Kementerian Pariwisata jika rutin dilaksanakan dalam lims tahun kedepan berturut-turut," katanya.
Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019