Padang (ANTARA News) - Sebanyak 700 saudagar Minang di Ranah Minang berada di Sumbar dan di perantauan dalam dan luar negeri bertekad akan mendongkrak perekonomian daerah ini dalam satu sinergisitas kuat antar saudagar, satu bentuk rekomendasi bakal diproduksi dalam Silaturahmi Saudagar Minang (SSM) 2007 di Padang, pada 19-21 Oktober 2007. "SSM satu agenda penting dan tekad tersebut sekaligus guna mengangkat kembali ketokohan saudagar Minang yang sempat terpuruk setelah tahun 1970-an," kata Ketua Pelaksana SSM 2007, Firdaus AB di Padang, Rabu. Di bawah tahun 1970-an, keberadaan saudagar Minang di Sumbar dan di rantau dominan berperan dalam sektor ekonomi riil, terkait banyaknya saudagar yang sukses di bidang perdagang retail, dan garment. "Kini keberadaan mereka terpuruk atau hanya berada di pinggiran, `darah orang Minang` untuk berdagang perlu dibangkitkan lagi, sama pada masa jayanya dulu guna membangun daerah," katanya. Agenda SSM, kata dia, bukan sekadar wacana, dan pertemuan ini diharapkan lebih implementatif berdasarkan gagasan positif para peserta membangun kampungnya. SSM ke depan, kata dia, akan memproduksi terbentuknya komunitas saudagar dan terciptanya pusat informasi yang kuat guna mendukung peningkatan usaha kecil dan menengah dalam mengakses permodalan. "Tujuh ratus saudagar Minang itu bakal menyepakati pembentukan lembaga permodalan ke arah pola syariah, satu upaya mempelopori investasi di Sumbar," katanya. Ia menyebutkan, agenda SMS 2007 itu yang sudah disetujui 400 lebih saudagar sukses berasal dari beberapa provinsi di Indonesia di antaranya dari Kalimantan, NTT, Sulawesi, kawasan Sumatera, juga berasal dari Singapura, Malaysia, Australia dan Amerika Serikat. Selain itu ketua saudagar bakal datang antara lain dari Sulsel, Banyuwangi, Pekalongan dan Aceh. Menurut Asisten II bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Prov Sumbar, Surya Dharma Sabirin, pertemuan tersebut diharapkan menjadi ivent permanen dua atau tiga kali setahun terkait besarnya dukungan keberadaan saudagar Minang itu bagi mendorong percepatan ekonomi di daerah ini. "Di Sumbar tercatat 501.410 UKM. Data ini menunjukkan masyarakat Minang sudah berjiwa dagang sejak dulunya, namun jumlah pengusaha menengah relatif kecil atau baru 3.720 unit, ke depan sangat membutuhkan bantuan saudagar Minang di rantau," katanya. Rektor Unand Musliar Kasim menyatakan akan memanfaatkan momen penting itu dengan melibatkan 40 mahasiswa tingkat tiga yang sudah menjalankan bisnis (berdagang). "Ke depan diharapkan minimal 25 persen dari 700 saudagar Minang sukses di rantau bersedia memberikan kuliah umum mendistribusikan pengalaman dan spiritnya bagi mahasiswa sebagai untuk menjadi pedagang handal di masa datang," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007