Purwakarta (ANTARA News) - Lonjakan jumlah penumpang sampai 300 persen terjadi di Stasiun Kereta Api Kabupaten Purwakarta, sejak hari Idul Fitri 1428 Hijriyah, Sabtu (13/10), hingga Rabu sekira pukul 13.30 WIB. Pengantrean calon penumpang yang membeli tiket pun sempat terjadi berjam-jam, sedangkan peron tempat penumpang menunggu kereta api disesaki para calon penumpang. Kepala Stasiun KA Kabupaten Purwakarta, Buntar Ris Wirawan, mengatakan bahwa lonjakan jumlah penumpang yang terjadi pada musim mudik-balik Hari Raya IdulFitri kali ini sangat signifikan, mencapai 300 persen, dibandingkan dengan hari biasa. Pada hari-hari biasa, jumlah penumpang hanya mencapai 700 orang dalam seharinya, sedangkan jumlah penumpang pada musim mudik-balik lebaran ini hampir mencapai 2.000 penumpang per hari. Menurut dia, lonjakan penumpang di Stasiun Kereta Api Purwakarta akan terus terjadi hingga Sabtu (20/10) atau Minggu (21/10) mendatang. Diperkirakan, akan terjadi lonjakan penumpang hingga mencapai 3.000 penumpang pada Sabtu atau Minggu nanti. "Sabtu-Minggu adalah masa akhir libur lebaran. Karena itu, pegawai yang masuk kerja pada Senin (22/10) nanti akan berangkat dari Purwakarta ke Jakarta pada Sabtu atau Minggu-nya. Jadi, kami memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang di hari Sabtu atau Minggu nanti," katanya. Penumpang yang melonjak itu kebanyakan penumpang lokal atau dari Bandung ke Purwakarta dan dari Purwakarta menuju Jakarta. Selain itu, para penumpang dari arah Bandung menuju Jakarta juga banyak yang turun di Stasiun Kereta Api Purwakarta, dan melanjutkan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Kereta Api KRD. Dengan demikian, kata Buntar, lonjakan penumpang di Stasiun Kereta Api juga disebabkan oleh penumpang yang berasal dari Bandung dan sekitarnya. "Mungkin karena harga tiket dari Purwakarta ke Jakarta murah, penumpang dari Bandung naik Kereta Api KRD Purwakarta-Jakarta," katanya. Sementara itu, jika dibandingkan dengan musim mudik-balik lebaran tahun lalu, jumlah penumpang yang menggunakan jasa Kereta Api di Stasiun Kereta Api pada tahun ini naik 20 persen. "Terjadinya kenaikan jumlah penumpang hingga 20 persen itu, kemungkinan karena tarif tiket tidak naik," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007