Jakarta (ANTARA News) - Saham sektor pertambangan mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ), Rabu, ditutup naik 0,13 persen untuk kembali mencatat rekor terbarunya.
IHSG ditutup naik 3,377 poin menjadi 2.641,590 dan indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan menguat 2,652 poin (0,46 persen) ke posisi 573,910. Kedua indeks BEJ ini memperbarui rekor yang dicatat sebelum Lebaran (11/10).
Analis Riset PT Bapindo Bumi Sekuritas, Harry Kurniawan, kepada ANTARA di Jakarta, mengatakan kenaikan indeks lebih didorong oleh sentimen sektoral, terutama naiknya harga minyak dunia yang mencapai 88 dolar AS per barel.
"`Mining` (pertambangan) lebih mendominasi kenaikan indeks, karena harga minyak dunia yang hampir menyentuh 90 dolar AS per barel," katanya.
Saham Bumi Resources (BUMI), Aneka Tambang (ANTM), Energi Mega Persada (ENRG) dan Medco Internasional (MEDC) memimpin indeks BEJ dan menahan sentimen negatif dari penurunan bursa AS dan regional yang sebagaian besar turun.
Saham BUMI naik Rp250 menjadi Rp4.675, ANTM melambung Rp300 ke posisi Rp3.425, ENRG terangkat Rp270 ke level Rp1.460 dan MEDC menguat Rp300 ke harga Rp5.050.
Selain itu, kata Harry, isu pembelian Indosat (ISAT) oleh group Bakrie juga mendorong kenaikan indeks BEJ.
"Isu Bakrie Telekom yang mau membeli Indosat telah mendorong pelaku pasar untuk memburu sahamnya," tambahnya.
Perdagangan saham didominasi oleh saham yang turun sebanyak 110 dibanding yang naik 70, sedangkan 51 stagnan dan 168 efek tidak diperdagangkan.
Transaksi berjalan ramai sebanyak 58.140 kali dengan volume 4,259 miliar saham dan nilai Rp6,215 triliun. Posisi asing `net sell` (jual netto) Rp48,042 miliar. (*)
Copyright © ANTARA 2007