"Kita mendorong Pemerintah Kota (Pemko) Sabang segera memanfaatkan gudang pendingin ikan berkapasitas 150 ton yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI di Gampong Ie Meulee, Sabang," kata Zuanda di Sabang, Sabtu.
Pemerintah Pusat melalui Sentral Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT), Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI dari, 2016 hingga 2017 telah mengucurkan anggaran dari APBN sekitar Rp100 miliar untuk pembangunan Gudang Beku Ikan Terintegrasi tersebut.
"Proyek itu bernilai hingga Rp100 miliar sumber dana APBN, namun hingga hari ini belum difungsikan. Kita berharap Pemerintah Sabang mengelola aset tersebut dengan baik demi kesejahteraan nelayan Sabang khususnya dan Aceh secara umum," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
KKP RI melalui SKPK Sabang telah meluncurkan program, keramba apung untuk budidaya ikan, menyerahkan sebanyak 30 unit boat fiber dan membangun Gudang Beku Ikan Terintegrasi untuk menampung hasil tangkap nelayan kepulauan paling barat Indonisia.
Selain itu, KKP RI juga telah membangun pabrik es curah untuk memenuhi kebutuhan nelayan setempat.
"Pasca selesai pembangunan, gudang beku itu sudah dua tahun belum kunjung dioperasikan dan jika dibiarkan kita khawatir tidak berpotensi rusak dapat dioperasikan lagi," kata Wakil Ketua DPRK Sabang.
Masyarakat nelayan setempat pun berharap pemerintah segera mengoperasikan Gudang Beku Ikan Terintegrasi itu agar bisa menampung hasil tangkapan.
"Awal 2018 telah diuji coba, tapi hingga sekarang pabrik pendingin ikan ini belum juga aktif," kata Panglima Laot Wilayah Lhok Ie Meulee, Sabang, Saiful Bahri yang biasa dipanggil Yah Ngoh
Katanya, gudang ini hanya menampung ikan tuna, dan masyarakat nelayan berharap pengelola gudang beku ini nantinya menampung semua jenis ikan agar semua nelayan bisa merasakan manfaat, tutur Panglima Laot Wilayah Lhok Ie Meulee, Sabang.
Direktur Jendaral (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan, Nilanto Perbowo sebelumnya menyatakan, pemerintah pusat melalui KKP serius mengembangkan Indonesia menjadi poros maritim dunia.
"Sesuai Nawacita pemerintah kita serius mengembangkan poros maritim dunia yang diawali dari ujung barat Indonesia yaitu Pulau Weh dan pemerintah terus mendorong pembangunan sarana prasaranan penampung ikan," kata Dirjen ketika berkunjung ke Sabang.*
Baca juga: Pengadilan Sabang denda nahkoda asal Rusia Rp200 juta
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019