Palembang (ANTARA) - Calon legislatif(Caleg) banyak mendatangi makam ulama besar Kota Palembang, Ki Marogan di Kecamatan Kertapati, menjelang pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019.

Penjaga makam Ki Marogan, Ismail di Palembang, Sabtu, mengatakan para caleg kerap datang berziarah ke makam tersebut sendirian maupun bersama rombongan.

"Sering datangnya rombongan, mendekati hari pelaksanaan Pemilu ini semakin banyak yang datang," ujar Ismail.

Menurutnya, para caleg ini mulai menziarahi makam Ki Marogan sejak sebelum pencalonan diri. Caleg yang datang ini, bukan hanya dari Palembang, tetapi juga dari luar daerah.

Ismail mengatakan, dirinya mengetahui para penziarah ini merupakan caleg karena meminta didoakan untuk menang pada Pemilu 2019. Bahkan beberapa caleg berjanji jika berhasil akan menyumbangkan sebagian hartanya untuk Masjid Ki Marogan.

"Mereka berziarahnya pada hari-hari tertentu saja, ada juga yang datang pada malam hari, diantara para caleg itu pernah ada yang dari Jakarta dan Lampung," kata Ismail.

Ia pun selalu mengingatkan kepada para caleg agar meluruskan niat saat berziarah dan tidak menyimpang dari tuntunan agama yang sudah ada, bahkan di depan makam itu pula pihaknya memasang papan peringatan.

Sementara salah seorang caleg yang masih aktif sebagai anggota DPRD Sumsel mengaku sengaja berkunjung ke makam Ki Marogan untuk berdoa.

"Niat saya hanya untuk ziarah, sekaligus saya berdoa agar Pemilu nanti berjalan lancar, damai, dan tidak ribut-ribut serta supaya saya bisa meraih kursi dari pencalonan legislatif," ujar caleg yang enggan disebutkan namanya ini.

Ki Marogan sebagai ulama kharismatik Kota Palembang yang diketahui pandai dalam ilmu agama serta memiliki sifat-sifat kepemimpinan.

Berdasarkan catatan sejarah, Kyai Marogan terlahir dengan nama Masagus H. Abdul Hamid bin Masagus H. Mahmud (1802 - 1901 M), namun bagi masyarakat Palembang julukan 'Kiai Marogan' lebih terkenal dibanding nama lengkapnya.

Julukan Kiai Marogan dikarenakan lokasi masjid dan makamnya terletak di Muara sungai Ogan, anak sungai Musi di Wayah Kertapati Kota Palembang.

Pewarta: Dolly Rosana/Aziz Munajar
Editor: Alex Sariwating
Copyright © ANTARA 2019