New York (ANTARA) - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) turun terhadap sejumlah mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna laporan ketenagakerjaan AS yang baru dirilis.
Lapangan pekerjaan non-pertanian AS hanya bertambah 20.000 pada Februari, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,8 persen, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat (8/3) seperti dikutip dari Xinhua.
Pertumbuhan dalam angka penggajian (pay roll) pekerjaan non-pertanian pada Februari sangat kontras dengan angka 311.000 padai Januari, menurut laporan itu.
Sehubungan dengan sektor-sektor tertentu, jasa-jasa profesional dan bisnis, perawatan kesehatan, perdagangan grosir serta manufaktur melihat peningkatan pekerjaan, sementara konstruksi menyaksikan hilangnya pekerjaan.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,37 persen menjadi 97,3096 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1241 dolar AS dari 1,1183 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,3013 dolar AS dari 1,3074 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7048 dolar AS dari 0,7010 dolar AS.
Dolar AS dibeli 111,08 yen Jepang, lebih rendah dari 111,53 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0073 franc Swiss dari 1,0122 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3412 dolar Kanada dari 1,3455 dolar Kanada.
Baca juga: Harga emas melonjak seiring kejatuhan dolar dan ekuitas
Baca juga: IHSG melemah seiring kekhawatiran meluasnya perang dagang
Baca juga: Bursa Spanyol rontok, Indeks IBEX 35 Spanyol ditutup anjlok 1,30 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019