Temanggung (ANTARA) - Bayi penderita Gastroschisis, Arumi Adiba Nasha putri pasangan Asif Ghozali (44) dan Suryati (40) warga Desa Sumberejo, Batur, Kabupaten Banjarnegara dirawat di RSUD Temanggung.
Berdasarkan pantauan di RSUD Temanggung, Jumat, bayi berusia delapan hari ini mengalami cacat lahir pada dinding perut dan usus keluar melalui lubang di sisi pusar. Bayi tersebut harus dibantu dengan selang pernafasan dan alat bantu lainnya di inkubator.
Keluarga pun merasa sedih dan bingung melihat kondisi Arumi yang dilahirkan secara premature dan harus dilakukan operasi karena sakit yang di deritanya tersebut.
Orang tua arumi yang bekerja sebagai petani bingung mencari uang untuk biaya operasi anaknya mencapai Rp120 juta.
"Kami bingung mencari dana sebesar itu, padahal harus dilakukan operasi secepatnya," kata Asmaul Husna yang merupakan tante Arumi.
Saat ini keluarga mengaku sedang kebingungan untuk minta bantuan siapa, dirinyapun berharap ada dermawan yang bisa membantu meringankan beban biaya operasi keponakannya yang saat ini harus menggunakan alat bantu.
"Sementara ini kami sedang berusaha mencari bantuan dari daerah kami tinggal, kami juga sudah berusaha mencoba minta bantuan pemerintah kabupaten tetapi belum ada respon," katanya.
Ia berharap kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang biasanya memiliki respon cepat ketika mengetahui warganya yang terkena musibah dapat membantu meringankan beban kakaknya dalam membiayai operasi anaknya.
"Si kecil ini belum mempunyai BPJS, jadi biayanya harus ditanggung sendiri, oleh karena itu beban ini sangat berat bagi kami," katanya.
Husna juga menjelaskan bahwa Arumi dilahirkan secara premature di RSI Wonosobo dengan usia kandungan kurang dari delapan bulan. Karena kondisi si kecil yang menderita Gastroschisis maka dirujuk ke RSUD Temanggung.
Suprapti, Kepala ruang Melati RSUD Temanggung tempat Arumi dirawat menyampaikan bahwa Gastroschisis merupakan kelainan yang terjadi sejak di dalam kandungan.
"Kalau kelainan itu memang tidak normal sejak dalam kandungan, jadi berbagai macam faktornya," ujarnya.
Menurut dia RSUD Temanggung jarang sekali menemui pasien semacam itu, bayi tersebut harus dirujuk ke RSUP Sardjito Yogyakarta untuk dioperasi karena peralatan di RSUD Temanggung belum memadahi.*
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019