Jakarta (ANTARA News) - Jumlah dokter gigi di Inggris terus berkurang, alhasil sekarang semakin banyak orang di negeri itu yang mendadak jadi "dokter pribadi" untuk diri sendiri, pada kondisi ekstrem mereka bahkan mencabut giginya sendiri sebagai langkah penyelesaian sakit giginya.
Menurut satu penelitian terbaru yang dirilis Sawal pekan ini, menurunnya jumlah dokter gigi pemerintah di Inggris telah membuat semakin banyak orang yang mengambil tindakan-tindakan yang ekstrem.
Selain mencabut gigi sendiri, orang Inggris juga menggunakan lem super untuk memasang kembali gigi palsu mereka yang copot.
Hal itu lebih diminati daripada pergi ke dokter gigi yang praktik swasta.
Penelitian itu bahkan mendapati ada seorang yang mencabut 14 giginya sendiri dengan menggunakan alat sederhana berupa tang.
Dokter gigi di Inggris sekarang semakin banyak yang praktik swasta, sekitar 78 persen pasien dokter-dokter praktik swasta mengaku mereka terpaksa berobat ke sana karena tidak bisa menemukan layanan dokter gigi NHS (Layanan Kesehatan Nasional), sementara hanya 15 persen dari pasien yang menyebutkan alasan dokter praktik swasta berkualitas lebih baik daripada dokter pemerintah.
Dikutip dari AFP, "Ini adalah temuan yang tidak nyaman untuk semua pihak, dan ini juga pertanyaan serius buat para politisi dari para pasien," kata Sharon Grant dari Komisi Pasien dan Pelibatan Publik dalam Kesehatan.
Secara keseluruhan, dari total 5.000 pasien di Inggris, 6 persen di antaranya telah berusaha berobat ke dokter gigi praktik swasta.
Dan satu dari tiap 5 responden mengaku tidak pergi ke dokter gigi dengan alasan biaya yang mahal.
Angka yang lebih mencengangkan dari penelitian ini adalah bahwa ternyata setiap pagi di Inggris ada 3 orang yang mencabut giginya sendiri.
Lalu, bagaimana dengan reaksi para dokter gigi? Ternyata, mereka juga khawatir dengan kecenderungan tersebut.
Sekira 58 persen dokter gigi mengaku kontrak dokter gigi yang mulai diberlakukan tahun lalu telah membuat kualitas layanan kesehatan gigi menurun. Sementara 84 persen menduga mereka telah gagal mempermudah para pasien mendapatkan layanan kesehatan gigi.
Hampir separuh dokter gigi yang disurvei (45 persen) mengaku tidak lagi melayani pasien NHS, sedangkan 41 persen lainnya mengaku kelebihan beban kerja.
Penelitian juga mendapati bahwa 29 persen dokter gigi mengaku klinik tempat mereka bekerja kesulitan merekrut dokter gigi baru.
"Penelitian ini mengindikasikan bahwa sistem layanan gigi NHS telah menyebabkan banyak pasien terbengkalai sangat parah," kata Grant.
"Nampaknya banyak pasien yang terpaksa memilih layanan dokter praktik swasta karena tidak ingin kehilangan rasa percaya terhadap dokter gigi mereka, atau karena mereka tidak bisa mendapatkan layanan dokter gigi dari NHS," demikian Grant. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007