Manado (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), M. Jusuf Kalla, memuji kerukunan umat beragama yang tercipta di Sulawesi Utara (Sulut), walaupun beberapa daerah tetangga sempat terjadi konflik horizontal. "Bentuk kerukunan di Sulut perlu dipelajari dan dikembangkan di daerah lain, karena begitu tinggi sikap toleransi yang dibangun antara sesama agama," kata Jusuf Kalla, ketika melakukan temu kader Partai Golkar Sulut, di Manado Convention Center (MCC), Selasa. Menurut dia, keamanan yang dibangun di Sulut semua bermula dari sikap, tekad dan kebersamaan masyarakat setempat, untuk menciptakan stabilitas lebih baik. "Keamanan serta hubungan harmonis perlu dijadikan modal pokok kemajuan bangsa," ujar Jusuf Kalla, pada acara yang juga turut dihadiri Menteri Hukum dan HAM Andi Matalata, Gubernur Sulut SH Sarundajang serta sejumlah fungsionaris DPP Partai Golkar. Jusuf Kalla juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Sulut serta kader dan simpatisan Partai Golkar, untuk selalu menghormati dan menghargai setiap mantan pemimpin, baik pemimpin bangsa dan daerah. "Karena sumbangsih dan andil mantan pemimpin bangsa tidak hanya dilihat dari satu sisi, tetapi bagaimana membangun bangsa lebih baik menuju tingkat kesejahteraan rakyat," katanya. Menurutnya, jika tidak ada mantan pemimpin dalam suatu bangsa, fondasi terhadap pemerintahan dan pembangunan tentunya tidak jalan sesuai kehendak rakyat. Karena itulah Wapres meminta masyarakat dan terutama para tokoh untuk terus menjaga persatuan melalui silaturahmi. Dengan adanya stabilitas, maka akan ada pertumbuhan ekonomi secara baik. "Tahun depan kita harus tumbuh tujuh persen, delapan persen atau sembilan persen. Harus itu. Tidak cukup kalau hanya enam persen. Dan kita bisa lakukan itu dengan kerja keras," katanya. Turut hadir pada temu kader itu, Ketua DPD partai Golkar Sulut yang juga walikota Manado, Jimmy Rogi serta ribuan kader dan simpatisan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007