Timika (ANTARA) - Kepala Staf Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan sebagian pengungsi yang meninggalkan Kabupaten Nduga usai pembantaian terhadap belasan pekerja PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata/KKSB beberapa waktu lalu kini sudah kembali ke Nduga.
"Memang betul saat terjadi kasus pembantaian terhadap pekerja PT Istaka Karya di sana, banyak warga Nduga mengungsi ke tempat lain. Tapi sekarang secara bergelombang mereka sudah mulai kembali ke Nduga, kata Kolonel Aidi di Timika, Jumat.
Berdasarkan laporan para kepala kampung (kepala desa) di wilayah itu, katanya, sudah sekitar 90 persen masyarakat sudah kembali ke kampung mereka masing-masing dan menjalani kehidupan normal seperti sedia kala.
Kapendam menjelaskan warga yang kembali dari pengungsian itu kini mendapatkan bahan kebutuhan pokok maupun pelayanan kesehatan yang disediakan oleh aparat TNI dan Polri serta Pemkab Nduga.
Adapun anak-anak sekolah, katanya, hingga kini masih bertahan di pengungsian di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya untuk melanjutkan pendidikan mereka pada sekolah-sekolah negeri yang ada di Wamena.
Para guru yang sebelumnya bertugas di Kabupaten Nduga enggan kembali ke wilayah rawan konflik itu lantaran beberapa waktu lalu terjadi penyekapan hingga pelecehan seksual terhadap ibu guru yang bertugas di salah satu sekolah di Mapenduma, Nduga. Pelaku perbuatan tidak senonoh itu diketahui merupakan anggota KKSB Wilayah Nduga pimpinan Egianus Kogoya.
"Bagaimana guru-guru mau ke sana kalau mereka mengalami perlakuan yang tidak manusiawi, bahkan diperkosa. Sekarang ini tidak ada lagi guru yang mau bertugas di pedalaman," jelas Kolonel Aidi.
Kapendam mempertanyakan klaim sejumlah pihak yang menyebut ribuan warga Nduga mengungsi ke tempat lain. "Kalau disebutkan bahwa yang mengungsi itu jumlahnya mencapai ribuan orang, pertanyaannya mereka dapat data darimana karena sampai sekarang kami juga tidak tahu persis berapa banyak warga Nduga yang mengungsi, siapa-siapa mereka yang mengungsi itu, dan mereka mengungsi kemana saja," ujar Kolonel Aidi.
Ia mengatakan sulit untuk mengetahui secara detil data pengungsi asal Kabupaten Nduga mengingat data kependudukan di wilayah itu belum tertib.
"Bisa dikatakan hampir 70 persen penduduk di Kabupaten Nduga itu tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk/KTP dan data kependudukan lainnya," ujar Kapendam.*
Baca juga: Prajurit TNI tangani Trans Papua segera tiba di Timika
Baca juga: Jenazah tiga anggota TNI korban KKB dievakuasi dari Timika
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019