Mamuju (ANTARA) - Sebanyak 273 warga Lingkungan Sama, Kelurahan Bebanga, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, mengungsi akibat banjir bandang melanda kawasan itu.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Mamuju Muhammad Ali Rachman, dihubungi Jumat sore, mengatakan warga Lingkungan Sama, Kelurahan Bebanga, Kecamatan Kalukku itu mengungsi karena adanya retakan pada bukit di sekitar pemukiman mereka.
"Sejak kemarin (Kamis) ada 60 Kepala Keluarga atau sekitar 273 jiwa warga dari Lingkungan Sama mengungsi karena khawatir akan terjadi longsor akibat adanya gunung yang retak di kawasan pemukiman mereka. Warga saat ini mengungsi di Kantor Lurah Bebanga," kata Muhammad Ali Rachman.
Sebelumnya lanjut dia, kawasan bukit tersebut mengalami longsor pada lapisan luar tanah di sekitar pemukiman penduduk.
Beruntung longsor tersebut tidak sampai merusak rumah warga dan menyebabkan terjadinya korban jiwa.
"Jadi, warga itu mengungsi akibat terjadi longsor tetapi tidak sampai merusak rumah dan menyebabkan korban jiwa sebab yang longsor hanya lapisan luar tanah," ucapnya.
"Dari laporan warga, terdapat retakan pada perbukitan tersebut sehingga warga khawatir akan terjadi longsor yang lebih parah sehingga akhirnya mereka mengungsi," kata Muhammad Ali Rachman.
Lingkungan Sama merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Kalukku yang terdampak cukup parah, saat banjir bandang menerjang kawasan itu pada Kamis (28/2).
Kawasan itu masih terisolir akibat jembatan penghubung ke kawasan itu terputus setelah diterjang banjir bandang.
Kawasan itu juga sangat sulit dijangkau pascabanjir bandang menerjang sebab selain akibat terputusnya jembatan juga kondisi jalan yang rusak.
"Jadi, Lingkungan Sama merupakan wilayah yang terisolasi akibat jembatan penghubung ke daerah itu terputus diterjang banjir bandang Kamis (28/2) lalu. Dan saat ini mereka kembali harus mengungsi akibat bukit retak di sekitar pemukiman warga," kata Muhammad Ali Rachman.
BPBD Mamuju telah memantau kawasan Lingkungan Sama untuk melihat langsung rumah-rumah warga yang ditinggal mengungsi.
"Kami sudah melihat langsung kondisi disana dan hanya ada beberapa pemuda yang tinggal untuk berjaga di kampung mereka," tuturnya.
"Karena secara teknis kami kurang memahami kondisi seperti tu sehingga akan kami koordinasikan dengan dinas yang paham masalah itu, apakah Dinas Pertambangan, Kehutanan maupun BMKG," kata Muhammad Ali Rachman.*
Baca juga: Masyarakat Mamuju kumpulkan pakaian bekas bantu korban bencana banjir
Baca juga: Sampah dan material bekas banjir mulai dibersihkan
Pewarta: Amirullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019