Kudus (ANTARA) - Alokasi elpiji ukuran 3 kilogram untuk Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada tahun 2019 sebesar 8,19 juta tabung atau mengalami kenaikan dibandingkan realisasi penyaluran selama 2018.
"Pada tahun 2018 Kudus menyalurkan elpiji 3 kg hingga 7,88 juta tabung, sedangkan alokasi tahun ini meningkat menjadi 8,19 juta tabung sehingga ada penambahan 315.333 tabung," kata Kepala Seksi Fasilitasi Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Teddy Hermawan di Kudus, Jumat (8/3).
Alokasi yang diterima Kabupaten Kudus, kata dia, memang lebih rendah dibandingkan dengan usulan yang disampaikan mencapai 9,82 juta tabung.
Ia mengatakan usulan sebesar itu, mempertimbangkan berbagai hal.
Di antaranya, terkait pertumbuhan penduduk dan kepala keluarga baru, adanya disparitas harga antara elpiji nonsubsidi dengan elpiji bersubsidi.
Selain itu, lanjut dia, kenaikan tersebut juga sudah mempertimbangkan peningkatan penggunaan elpiji 3 kg untuk kegiatan usaha mikro sektor indusri, makanan olahan, dan kegiatan pedagang kaki lima kuliner, jumlah keluarga di Kabupaten Kudus sampai dengan semester pertama tahun 2018 mencapai 264.542 keluarga.
Diperkirakan pengguna elpiji 3 kg sebesar 85 persen dengan rasio penggunaan sebanyak 9 kg per keluarga per bulan.
Sementara jumlah usaha mikro atau pedagang kaki lima (PKL) kuliner dan makanan olahan diperkirakan sebanyak 2.740 pedagang dengan rasio penggunaan sebanyak 27 kg per keluarga per bulan.
Jumlah agen yang menyalurkan elpiji 3 kg di Kabupaten Kudus sebanyak sembilan agen elpiji dengan jumlah pangkalan sebanyak 825 pangkalan.
Adapun kesembilan agen elpiji tersebut, yakni PT Bahtera Agung Sentosa, PT Lentera Cahaya Migas, PT Pelita Harapan, PT Aminah Maju Jaya, PT Bahagia Santosa, PT Dwi Audrine Putri, PT Ngupoyo, PT Lutfi Andalusia, dan PT Explorindo Solusi Gasindo. ***1***
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019