"Sosialisasi terus kami lakukan. KPU melibatkan berbagai pihak dalam sosialisasi pemilu 2019," ucap Komisioner KPU Sulteng Bidang Partisipasi Masyarakat, Sumber Daya Manusia dan Sosialisasi, Sahran Raden, di Palu, Jumat.
Sosialisasi yang dilakukan oleh KPU Sulteng, selain untuk mengenalkan, mendekatkan pemilu kepada masyarakat, juga untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pesta demokrasi yang dihelat pada 17 April 2019.
Sahran Raden menyebut, KPU Sulteng melibatkan organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, organisasi masyarakat dalam rangka menyosialisasikan pemilu 2019.
Tidak hanya itu, akui dia, KPU Sulteng beserta seluruh jajarannya di kabupaten/kota juga melibatkan pegawai syara untuk mengingatkan, mengenalkan pemilu 2019 kepada masyarakat lewat masjid.
"Kami juga melibatkan tokoh-tokoh agama lainnya untuk menyosialisasikan pemilu kepada masyarakat," ujar dia.
Akademisi nonaktif IAIN Palu itu mengutarakan KPU juga menyosialisasikan pemilu atau mengenalkan pemilu kepada mahasiswa di perguruan tinggi, dan siswa-siswi di tingkat SLTA sederajat.
"Sosialisasi pemilu terhadap siswa-siswi SLTA dan mahasiswa, hal ini terkait dengan pemilih pemula. Pemilih pemula menjadi salah satu harapan ujung tombak untuk mengawal pesta demokrasi ini," sebut dia.
Ia menguraikan bahwa jumlah pemilih pemula di Sulawesi Tengah sekitar 30 sampai 40 persen, dari total jumlah pemilih sebanyak 1.952, 850 pemilih di Sulteng untuk pemilu 2019.
KPU Sulteng juga menggencarkan sosialisasi pemilu terhadap korban bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di lokasi-lokasi pengungsian di Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019