Mataram (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan melakukan Ekspedisi Laskar Nusa 2019 untuk memberikan layanan kas keliling di wilayah kepulauan Nusa Tenggara Barat yang masuk kategori terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
"Sebagian pulau-pulau kecil di NTB yang berpenghuni mungkin belum terdapat layanan penukaran uang dan layanan perbankan lainnya secara optimal. Untuk itu, BI bersama TNI AL akan melakukan kegiatan kas keliling kepulauan menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI)," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB, Achris Sarwani, di Mataram, Jumat.
Ia menyebutkan kegiatan kas keliling kepulauan menggunakan kapal TNI AL KRI Karang Pilang akan digelar selama enam hari mulai 11-16 Maret 2019. Pelepasan rombongan peserta ekspedisi akan dilakukan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan tersebut melibatkan sebanyak 25 orang yang terdiri atas delapan orang dari Kantor Perwakilan BI Provinsi NTB, satu orang dari Kantor BI Bali. Selain itu, masing-masing satu orang dari perwakilan Bank NTB Syariah, BNI, dan BRI. Ada juga dari unsur mahasiswa penerima beasiswa BI, tenaga medis, empat orang jurnalis, serta dari unsur TNI AL yang mengoperasikan KRI Karang Pilang.
Achris menambahkan pulau-pulau kecil berpenghuni yang akan didatangi adalah Pulau Moyo, dan Pulau Bungin di Kabupaten Sumbawa, Pulau Bajopulo di Kabupaten Bima, dan Pulau Maringkik, di Kabupaten Lombok Timur.
"Kas keliling kepulauan 3T yang akan dilakukan tahun ini merupakan kegiatan yang kedua, setelah sukses dilaksanakan pada 2018 lalu. Kali ini tema kegiatan kas keliling kepulauan yang diangkat adalah "Rupiah Untuk Kedaulatan NKRI," ujarnya.
Dalam ekspedisi tersebut, kata dia, berbagai kegiatan yang akan dilakukan adalah mengajar di sekolah-sekolah yang ada di empat pulau yang akan didatangi.
Melalui program BI Mengajar diharapkan para siswa akan mengenal tugas-tugas Bank Indonesia, mengenal ciri-ciri keaslian uang rupiah sekaligus mendorong siswa untuk cinta rupiah.
BI juga menyediakan layanan penukaran uang rupiah lusuh dengan uang rupiah pecahan baru emisi tahun 2016 bergambar para pahlawan nasional.
Hal itu, menurut Achris, perlu dilakukan karena BI menyadari bahwa masyarakat yang berada di pulau terpencil memerlukan uang rupiah layak edar atau uang rupiah yang masih baru untuk memperlancar transaksi pembayaran.
"Pelayanan kas keliling juga akan dimanfaatkan untuk mengurangi, mencabut dan memusnahkan uang tidak layak edar dan mempercepat perputaran uang, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," katanya.
BI juga akan memberikan bantuan sosial bagi sekolah berupa perlengkapan sekolah kepada 16 sekolah (TK/SD/SMP) dan bantuan sosial kesehatan berupa pengobatan gratis di empat desa yang berada di pulau tersebut.
Pewarta: Awaludin
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019