Sydney (ANTARA) - Indeks utama saham Australia ditutup melemah tajam pada perdagangan Jumat, karena volatilitas di pasar-pasar global dan data ekonomi negatif membebani sentimen para investor.
Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 60,10 poin atau 0,96 persen menjadi 6.203,80 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas berkurang 57,10 poin atau 0,90 persen menjadi 6.287,10 poin.
Dengan Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonominya dari 1,6 persen untuk 2019 menjadi 1,1 persen, pedagang-pedagang di seluruh dunia menjadi bingung.
Di Wall Street, investor AS melihat kerugian hari keempat berturut-turut, menjadikannya penurunan beruntun terpanjang sejauh tahun ini.
Menurut analis pasar Commsec, Tom Piotrowski, "Apa yang kita lihat saat ini adalah paduan suara para peramal yang menurunkan perkiraan pertumbuhan dan itu hanya menciptakan sedikit penghindaran risiko di mana saham-saham tertekan."
"Kami mulai melihat uang bergerak ke aset-aset yang lebih defensif seperti pendapatan tetap atau obligasi pemerintah," katanya.
Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia anjlok dengan Commonwealth Bank turun 2,01 persen, Westpac Bank turun 1,31 persen, National Australia Bank turun 1,13 persen dan ANZ turun 2,27 persen.
Saham-saham pertambangan jatuh dengan BHP turun 1,31 persen, Rio Tinto turun 1,58 persen, Fortescue Metals turun 1,52 persen dan Newcrest Mining turun 0,41 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas juga terbebani dengan Woodside Petroleum turun 1,29 persen, Santos turun 1,14 persen dan Oil Search turun 2,18 persen.
Jaringan supermarket terbesar Australia berhasil melawan tren, dengan Wesfarmers naik 0,09 persen dan Woolworths naik 0,30 persen.
Sementara raksasa telekomunikasi Telstra merosot 0,31 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas turun 0,53 persen dan perusahaan biomedis CSL naik tipis 0,06 persen.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019