Yogyakarta (ANTARA) - Pameran Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia (Jiffina) 2019 yang akan digelar di Jogja Expo Center pada 13-16 Maret 2019 ditargetkan mampu menarik 4.500 pengunjung dan pembeli baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
"Kalau melihat situasi pasar mebel saat ini kami yakin bisa di angka 4.500 (buyer dan pengunjung) baik dalam negeri maupun mancanegara," kata Ketua Pelaksana Jiffina 2019, Endro Wardoyo di Yogyakarta, Jumat.
Hingga saat ini, menurut Endro, jumlah pengunjung dan buyer dari mancanegara yang telah memastikan menghadiri pameran berskala internasional itu telah mencapai 879 orang dan 1.200 orang dari dalam negeri.
Ia yakin pameran mebel bertaraf internasional itu akan dihadiri para buyer dari 55 negara mulai dari negara-negara kawasan Uni Eropa, Amerika Serikat, hingga Timur Tengah. "Ada beberapa negara dari Timur Tengah seperti Israel yang memastikan hadir," kata dia.
Ia mengatakan pada pameran mebel yang ditargetkan mampu membukukan omzet mencapai 75-80 juta dolar AS itu akan lebih menonjolkan produk-produk "recycle" atau daur ulang. Ini sesuai dengan tema yang diusung Jiffina tahun ini yakni "Indonesia Innovation Furniture and Craft Product Lifestyle For Sustainable Forest".
"Artinya dalam membuat inovasi produk kita tetap berpikir kelangsungan sumber daya bahan baku. Selama ini 'recycle' tidak pernah diolah, hanya jadi sampah. Nah kenapa ini tidak kita ubah menjadi sesuatu yang punya nilai tambah bagi produk kita selain ramah lingkungan," kata dia.
Ia berharap pameran yang akan diikuti berbagai perusahaan kerajinan dan mebel se-Jawa dan Bali itu mampu menjadi pemimpin pasar dalam penguatan pasar domestik serta merangsang industri kreatif di Indonesia, khususnya dalam bidang desain yang terkait dengan mebel, kerajinan, interior, dan perhotelan di Indonesia.
"Harapan kami akan menambah devisa negara serta memperbaiki defisit neraca perdagangan kita," kata Edro Wardoyo.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019