"Kenapa saya mau jadi calon wakil presiden ini? Karena saya ingin menjaga keutuhan NKRI," ujar dia, di sela kegiatannya menerima sejunlah tamu di rumah pribadinya, di Jakarta, Jumat.
Ia menekankan negara Indonesia dibangun atas kesepakatan. Kemajemukan yang ada di bangsa ini, kata dia, disatukan oleh Pancasila.
"Andai kata Pancasila tidak ditemukan, tidak ada NKRI," jelasnya.
Ia mencontohkan organisasi HTI tertolak di Indonesia karena tidak sesuai kesepakatan. Makna tertolak yakni paham yang dianut HTI soal khilafah tidak bisa masuk ke Indonesia.
"Jadi bukan ditolak tapi tertolak. Kalau ditolak itu bisa masuk tapi ditolak. Sedangkan tertolak itu memang tidak bisa masuk," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, dia menerima kedatangan sejumlah pekerja seni di antaranya Wanda Hamidah, Farhan, Nia Dinata, Ria Irawan, dan lain-lain serta sejumlah alumni dari Universitas Trisakti.
Perwakilan alumni Triksakti, Aco, mendoakan agar ulama senior itu bersama Jokowi dapat terpilih memimpin bangsa.
Ia juga menyatakan harapan agar ketika Jokowi-Ma'ruf terpilih, empat mahasiswa pahlawan reformasi dapat dianugerahi gelar pahlawan nasional.
Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019