Manado (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta seluruh komponen bangsa untuk meninggalkan keinginan selalu berpikir soal politik tetapi mulai pikirkan bangsa. "Jangan pikirkan politik terus, pikirkan bangsa," kata Jusuf Kalla saat silaturahmi dengan muspida dan tokoh masyarakat se Sulawesi Utara di Manado, Selasa malam. Menurut Wapres, bangsa Indonesia memiliki semua persyaratan untuk menjadi bangsa yang besar. Indonesia memiliki kekayaan alam berlimpah, hasil tambang dan sebagainya. Yang belum dimiliki bangsa Indonesia, tambahnya, stabilitas politik dan tekad yang keras untuk maju. "Karena itu saya datangi tokoh-tokoh para pemimpin bangsa untuk turunkan tensi politik, untuk capai syarat pembangunan yakni stabilitas," kata Wapres. Ia membantah anggapan sebagian orang yang menilai safari silaturahmi yang dilakukannya merupakan silaturahmi politik. "Ada sebagian orang menganggap ini silaturahmi politik. Tidak sama sekali. Ini silaturahmi kesejahteraan untuk semua," kata Wapres dengan nada keras. Menurut Kalla, saat ini Indonesia sudah bukan lagi negara yang mengalami krisis. Hal itu bisa dibuktikan jika saat krisis pendapatan per kapita rata-rata hanya sebesar 600 Dollar AS per orang per tahun. Saat ini, tambahnya, pendapatan perkapita rata-rata sudah mencapai 1.900 dollar AS per orang per tahun. "Jadi kita sudah jauh lebih baik melampaui saat krisis. Bahwa masih ada utang, itu tugas kita pejabat ini untuk selesaikan, buat apa jadi pejabat kalau tak bisa selesaikan," katanya. Karena itulah Wapres meminta masyarakat dan terutama para tokoh untuk terus menjadi persatuan melalui silaturahmi. Dengan adanya stabilitas, tambah Wapres, maka akan ada pertumbuhan ekonomi. "Tahun depan kita harus tumbuh tujuh persen, delapan persen atau sembilan persen. Harus itu. Tidak cukup kalau hanya enam persen. Dan kita bisa lakukan itu dengan kerja keras," katanya. Kebanggaan suatu bangsa, tambahnya, hanya bisa dicapai apabila ada kemakmuran dan kesejahteraan. Dan Indonesia saat ini telah memiliki semua syarat untuk menuju kemakmuran itu. Wapres menceritakan seringkali bangsa Indonesia merasa diremehkan oleh negara tetangga Malaysia. Menurut Wapres memang kadang-kadang Malaysia agak meremehkan bangsa Indonesia. "Kenapa itu terjadi? karena Malaysia lebih kaya. Kenapa? karena yang kita kirim kesana pembantu rumah tangga. Kalau kita kaya, tak mungkin (Malaysia) begitu," kata Wapres.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007