"Konsentrasi jajaran kepolisian untuk mengamankan proses pileg dan pilpres sepertinya membuat kelompok kelompok radikal dan eks teroris mendapat celah untuk tumbuh dan berkembang," kata Ketua Presidium (IPW) Neta S Pane melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat.
Rentetan pembakaran mobil di Jawa Tengah dan penembakan yang terus terjadi di Papua, disebut Neta, merupakan gambaran bahwa kelompok kelompok radikal mendapat peluang untuk beraksi.
Untuk itu, IPW meminta jajaran kepolisian merapatkan barisan dan melakukan deteksi dini serta melakukan antisipasi pada kelompok kelompok radikal dan eks teroris yang mendapat ruang gerak selama proses pemilu.
Polri perlu memaksimalkan polsek dan polresnya dalam melakukan pagar betis.
Menurut dia, kelompok radikal bermain di antara euforia dan dinamika politik yang kian panas serta adanya partai politik yang haus dukungan untuk mengamankan elektabilitas.
Polri diingatkan tidak gamang dan khawatir dinilai tidak netral karena kelompok-kelompok itu berkamuflase di balik partai politik.
Baca juga: Teror pembakaran kendaraan kembali terjadi di Semarang
Baca juga: Tersangka pembakar kendaraan Polri jadi 11 orang
Baca juga: Dua sepeda motor di Temanggung dibakar orang tak dikenal
Baca juga: Operasi Tinombala, satu teroris Poso tewas tertembak
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019